Clinton kembali bekerja pekan depan

Sabtu, 05 Januari 2013 - 15:08 WIB
Clinton kembali bekerja...
Clinton kembali bekerja pekan depan
A A A
Sindonews.com - Hanya beberapa jam setelah keluar dari rumah sakit setelah perawatan akibat pembekuan darah, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton diperkirakan akan segera mengakhiri absen selama sebulan dan kembali bekerja pekan depan.

”Dia sedang istirahat di rumah. Beberapa staf senior yang berbicara kepadanya sekitar setengah jam lalu mengatakan bahwa dia terdengar hebat,optimistis, penuh kegembiraan untuk segera kembali bekerja,” terang juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland, dikutip AFP.

Diplomat 65 tahun ini dirawat di Rumah Sakit Presbyterian New York pada Minggu (30/12) setelah scan rutin menunjukkan adanya gumpalan di pembuluh darah di belakang telinga kanannya, di ruang antara tengkorak dan otaknya.

Ini merupakan kasus kesehatan terbaru Hillary yang dikenal telah bekerja tanpa lelah. Saat menjabat menlu selama empat tahun, dia telah melakukan perjalanan hampir 1 juta mil dan memecahkan rekor dengan mengunjungi 112 negara.

”Dia berharap segera kembali ke kantor.Dia sangat berencana melakukannya pekan depan. Dan, kita akan memiliki rincian lebih lanjut, rincian tentang hal itu saat kesehatannya makin membaik," urai Nuland.

Nuland mengatakan, banyak yang memberikan dukungan, harapan dan doa dari seluruh dunia. Dokter pun menyarankanHilarytidakmelakukan perjalanan dinas melalui udara untuk sementara waktu. Hillary meninggalkan rumah sakit pada Rabu (2/1) malam setelah tiga hari menginap di sana. Dia juga menghabiskan malam tahun baru di tempat tidur rumah sakit.

Dengan mengenakan mantel musim dingin yang tebal dan memakai kacamata hitam, Hillary tampil di depan umum untuk pertama kali setelah hampir satu bulan dirawat di RS. Ini adalah penampilan perdananya sejak diketahui ada virus di dalam perutnya saat kembali dari perjalanan ke Eropa pada 7 Desember tahun lalu.

Insiden ini pun memicu serangkaian kekhawatiran kesehatan, setelah dia mengalami dehidrasi, pingsan, dan menderita gegar otak. Akhirnya, di bawah perintah dokter, Hillary dipaksa beristirahat, meninggalkan tugasnya sebagai pejabat negara.

Sementara,Presiden AS Barack Obama telah menunjuk Senator John Kerry, mantan calon presiden Demokrat sekaligus pakar masalah luar negeri, untuk menggantikan posisi Hillary.

Namun, penunjukan Kerry harus dikonfirmasi oleh Senat baru,yang dilantik pada Kamis (3/1) waktu setempat. Di sisi lain, masih ada beberapa urusan yang belum diselesaikan Hillary saat memimpin Departemen Luar Negeri. Termasuk kesaksiannya mengenai serangan 11 September di misi diplomatik AS di Benghazi, Libya, dalam beberapa pekan mendatang.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9097 seconds (0.1#10.140)