Pemberontak komunis Filipina langgar gencatan senjata
A
A
A
Sindonews.com - Pemberontak komunis menculik lima warga di Kota Davao, Filipina. Aksi penculikan tersebut dilakukan ditengah-tengah kesepakatan gencatan senjata yang seharusnya dijalankan selama Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Warga yang diculik kelompok pemberontak dilaporkan terdiri dari dua tentara dan tiga warga sipil. Kedua tentara yang diculik sudah dibebaskan setelah sebelumnya sempat diinterogasi oleh pihak pemberontak, namun nasib dari ketiga warga sipil yang juga diculik sampai saat ini masih belum diketahui, seperti diberitakan ABC, Rabu (2/1/2013).
Pihak militer Filipina mengecam aksi pemberontak komunis itu dan menganggap pihak pemberontak telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang telah mereka buat.
“Kami akan menghukum pihak yang bertanggung jawab atas penculikan tersebut walaupun saat ini gencatan senjata tetap berjalan,” ujar Edgar Nigos, seorang pejabat militer Filipina.
Pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok komunis merupakan aksi pemberontakan yang terlama di negara itu. Pemberontakan tersebut telah dimulai sejak 43 tahun yang lalu dan telah menelan korban jiwa lebih dari 30 ribu orang.
Kelompok pemberontak komunis sebenarnya berjanji akan melakukan gencatan senjata sampai tanggal 15 Januari mendatang. Sebelumnya kelompok pemberotak komunis juga diketahui sempat melanggar gencatan senjata yang dijanjikannya pada Desember tahun lalu.
Presiden Benigno Aquino saat ini berusaha mencapai kesepatakan damai yang akan menghentikan aksi pemberontakan terlama di negeri itu. Namun upaya negosiasi sampai saat ini buntu karena pihak pemerintah tidak mau membagi kekuasaannya kepada pihak pemberontak komunis.
Warga yang diculik kelompok pemberontak dilaporkan terdiri dari dua tentara dan tiga warga sipil. Kedua tentara yang diculik sudah dibebaskan setelah sebelumnya sempat diinterogasi oleh pihak pemberontak, namun nasib dari ketiga warga sipil yang juga diculik sampai saat ini masih belum diketahui, seperti diberitakan ABC, Rabu (2/1/2013).
Pihak militer Filipina mengecam aksi pemberontak komunis itu dan menganggap pihak pemberontak telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang telah mereka buat.
“Kami akan menghukum pihak yang bertanggung jawab atas penculikan tersebut walaupun saat ini gencatan senjata tetap berjalan,” ujar Edgar Nigos, seorang pejabat militer Filipina.
Pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok komunis merupakan aksi pemberontakan yang terlama di negara itu. Pemberontakan tersebut telah dimulai sejak 43 tahun yang lalu dan telah menelan korban jiwa lebih dari 30 ribu orang.
Kelompok pemberontak komunis sebenarnya berjanji akan melakukan gencatan senjata sampai tanggal 15 Januari mendatang. Sebelumnya kelompok pemberotak komunis juga diketahui sempat melanggar gencatan senjata yang dijanjikannya pada Desember tahun lalu.
Presiden Benigno Aquino saat ini berusaha mencapai kesepatakan damai yang akan menghentikan aksi pemberontakan terlama di negeri itu. Namun upaya negosiasi sampai saat ini buntu karena pihak pemerintah tidak mau membagi kekuasaannya kepada pihak pemberontak komunis.
(esn)