Warga Australia gabung dengan pemberontak Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Perang saudara di Suriah ternyata menarik simpati dari sejumlah warga asing, termasuk dari Australia. Seperti dilaporkan theaustralian.com.au, Rabu (2/1/2013), diperkirakan ada sekitar 100 warga Australia yang bergabung dalam perang sipil di Suriah.
Para warga Australia ini bergabung dengan kelompok pemberontak yang berjuang melawan rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Warga Autralia ini berasal dari sejumlah kota di negara itu, seperti Canberra, Sydney, dan Melbourne.
Kabar terbaru menyebutkan, seorang warga Australia, Yusuf Toprakkaya (30) tewas akibat tembakan seorang penembak jitu selama pertempuran di pangkalan militer Dayf al-Wadi, pada Jumat 30 Desember. Toprakkaya adalah warga Australia keturunan Turki. Ia berasal dari Melbourne, orang tua dan istrinya masih tinggal di Melbourne.
Di Suriah, Toprakkaya menggunakan nama Abu al-Walid. Mantan tukang batu di Melbourne itu sangat dihormati di kalangan pemberontak Suriah. Sebab, Toprakkaya alias al-Walid tak kenal takut. “Al-Walid adalah martir. Setiap kali kami pergi pada pertempuran apapun, kami akan melihat dia di garis depan," sebut pernyataan Brigade al-Farouk, bagian dari Tentara Pembebasan Suriah.
"Dia meninggalkan Australia, orang tuanya, istrinya, dan pekerjaannya. Dia menuju Suriah untuk menjadi mujahid di jalan Allah. Apa yang diterima Abu al-Walid hari ini, adalah apa yang dia minta. Tubuhnya menerima peluru saat ia maju, bukan mundur,” lanjut pernyataan itu.
Saudara Toprakkaya, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan, Toprakkaya pergi ke Suriah untuk memberikan bantuan kemanusiaan. "Dia tidak ingin menjadi penonton untuk semua kekejaman yang terjadi," kata salah seorang saudaranya itu.
"Dia membayar harga tertinggi untuk menjadi orang yang baik, untuk membantu keluar dan tidak hanya duduk dan menonton apa yang terjadi,” lanjutnya. Sebagai bentuk penghargaan, Brigade al-Farouk telah memposting sebuah film pendek tentang al-Walid ke dunia maya. Film ini memperlihatkan sosok Al-Walid di tengah-tengah sengitnya pertempuran di Suriah.
Para warga Australia ini bergabung dengan kelompok pemberontak yang berjuang melawan rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Warga Autralia ini berasal dari sejumlah kota di negara itu, seperti Canberra, Sydney, dan Melbourne.
Kabar terbaru menyebutkan, seorang warga Australia, Yusuf Toprakkaya (30) tewas akibat tembakan seorang penembak jitu selama pertempuran di pangkalan militer Dayf al-Wadi, pada Jumat 30 Desember. Toprakkaya adalah warga Australia keturunan Turki. Ia berasal dari Melbourne, orang tua dan istrinya masih tinggal di Melbourne.
Di Suriah, Toprakkaya menggunakan nama Abu al-Walid. Mantan tukang batu di Melbourne itu sangat dihormati di kalangan pemberontak Suriah. Sebab, Toprakkaya alias al-Walid tak kenal takut. “Al-Walid adalah martir. Setiap kali kami pergi pada pertempuran apapun, kami akan melihat dia di garis depan," sebut pernyataan Brigade al-Farouk, bagian dari Tentara Pembebasan Suriah.
"Dia meninggalkan Australia, orang tuanya, istrinya, dan pekerjaannya. Dia menuju Suriah untuk menjadi mujahid di jalan Allah. Apa yang diterima Abu al-Walid hari ini, adalah apa yang dia minta. Tubuhnya menerima peluru saat ia maju, bukan mundur,” lanjut pernyataan itu.
Saudara Toprakkaya, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan, Toprakkaya pergi ke Suriah untuk memberikan bantuan kemanusiaan. "Dia tidak ingin menjadi penonton untuk semua kekejaman yang terjadi," kata salah seorang saudaranya itu.
"Dia membayar harga tertinggi untuk menjadi orang yang baik, untuk membantu keluar dan tidak hanya duduk dan menonton apa yang terjadi,” lanjutnya. Sebagai bentuk penghargaan, Brigade al-Farouk telah memposting sebuah film pendek tentang al-Walid ke dunia maya. Film ini memperlihatkan sosok Al-Walid di tengah-tengah sengitnya pertempuran di Suriah.
(esn)