Gunakan ponsel, Perempuan di India akan terkena denda

Kamis, 06 Desember 2012 - 13:50 WIB
Gunakan ponsel, Perempuan di India akan terkena denda
Gunakan ponsel, Perempuan di India akan terkena denda
A A A
Sindonews.com - Dewan Desa Sunderbari, di negara bagian Bihar, India, melarang perempuan menggunakan telepon seluler (ponsel). Mereka beranggapan, ponsel bisa merendahkan nilai sosial dan mengarah ke kasus kawin lari. Kebijakan Dewan Desa Sunderbari ini memicu amarah dan protes dari para aktivis.

Dewan Desa juga mematok denda bagi perempuan yang melanggar aturan ini. Denda sebesar 10 ribu rupe (USD180) akan dijatuhkan pada seorang gadis yang kedapatan menggunakan ponsel di muka umum. Sedangkan bagi seorang wanita yang sudah menikah, denda ditetapkan sebesar 2.000 rupe (USD36).

“Hal ini selalu memalukan, ketika seseorang bertanya, siapa lagi yang kawin lari kali ini?,” kata Manuwar Alam, Pemimpin Komite Desa. Komite ini baru terbentuk dan bertugas untuk menegakkan larangan tersebut.

Dia mengatakan, jumlah kasus kawin lari dan percintaan di luar nikah telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan sedikitnya enam gadis dan perempuan meninggalkan rumah mereka.

“Bahkan, wanita yang sudah menikah meninggalkan suami mereka untuk kawin lari dengan laki-laki lain. Hal ini sangat memalukan bagi kami," kata Alam. “Jadi, kami memutuskan untuk mengatasi masalah ini dengan melarang penggunaan ponsel yang bisa merendahkan nilai sosial,” lanjutnya.

Pejabat lokal telah mulai penyelidikan atas aturan ini. Mereka mengatakan, bahwa larangan semacam itu tidak dapat diterima dalam masyarakat yang sehat. Sementara aktivis hak perempuan menyebut hal tersebut sebagai serangan terhadap kebebasan yang bisa berpotensi merusak kehidupan kaum perempuan.

"Gadis-gadis dan wanita cukup mampu untuk melindungi diri mereka sendiri. Teknologi ini dibuat untuk digunakan, tidak untuk dilarang. Aturan ini memuakkan!” kata seorang aktivis Hak Perempuan, Suman Lal.

Bagi para aktivis, kebijakan ini sangat mengecewakan. Dewa Desa Sunderbari justru mengabaikan banyak keuntungan dari ponsel dan malah menjatuhkan larangan pada kaum perempuan hanya untuk satu alasan.

"Saya ingin setiap gadis akan diberi ponsel, sehingga mereka bisa memanggil anggota keluarga jika mereka dalam masalah," lanjutnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7112 seconds (0.1#10.140)