Sidang Shell melawan 4 petani Nigeria dimulai

Kamis, 11 Oktober 2012 - 19:33 WIB
Sidang Shell melawan 4 petani Nigeria dimulai
Sidang Shell melawan 4 petani Nigeria dimulai
A A A
Sindonews.com – Empat petani Nigeria dan kelompok pembela lingkukan hidup, Friends of the Earth berhasil menyeret perusahaan minyak raksasa, Shell ke pengadilan perdata di Belanda, Kamis (11/10/2012). Shell dituntut atas pencemaran yang terjadi di delta sungai Niger.

Seperti dikutip dari CNN.com, Ini adalah kali pertama Shell diadili di pengadilan Belanda, terkait kerusakan yang terjadi di luar negeri. "Ini juga pertama kalinya, perusahaan multinasional di benua Eropa telah dipanggil untuk muncul di pengadilan atas pelanggaran hak asasi manusia atau lingkungan di negara berkembang," kata pernyataan Friends of the Earth.

Tuntutan perdata ini ditujukan pada anak perusahaan Shell di Nigeria, The Shell Petroleum Development Company (SPDC) dan kantor pusat Shell di Belanda, Royal Dutch Shell. Para petani mengatakan, bahwa tumpahan minyak dari pipa perusahaan minyak ini telah menghancurkan mata pencaharian mereka. Tumpahan minyak itu merusak tanaman dan peternakan ikan.

Salah satu penggugat, Alfred Akpan, dari desa Ikot Ada Udo, mengatakan kepada BBC, bahwa kebocoran minyak di desanya telah merusak 47 kolam ikan miliknya. “Ikan-ikan mati sebagai akibat dari tumpahan minyak, sehingga sulit bagi saya untuk hidup dan menyekolahkan anak-anak saya,” kata Akpan. Ia ingin mendapat kompensasi atas kerugian ini dan meminta Shell membersihkan tumpahan minyak.

Shell mengaku, mereka berkomitmen untuk membersihkan semua tumpahan yang berasal dari fasilitas mereka. Shell juga menyalahkan para penyabot yang mencuri minyak dari pipa-pipa milik Shell, yang menyebabkan banyak kerusakan lingkungan.

"Tragedi nyata dari delta Niger adalah kegiatan kriminal luas dan terus-menerus, termasuk sabotase, pencurian dan penyulingan ilegal. Hal ini yang menyebabkan sebagian besar tumpahan minyak," kata juru bicara Shell, Jonathan French. "Ini adalah kriminalitas. Semua pihak yang memiliki kepentingan di masa depan dengan Nigeria, harus memfokuskan upaya mereka pada menyoroti dan menangani hal ini," lanjutnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5913 seconds (0.1#10.140)