Myanmar berlakukan status darurat

Senin, 11 Juni 2012 - 11:45 WIB
Myanmar berlakukan status darurat
Myanmar berlakukan status darurat
A A A
Sindonews.com - Presiden Myanmar Thein Sein menyatakan keadaan darurat di bagian barat negaranya, Kota Rakhine. Status darurat ditetapkan untuk memulihkan keamanan dan stabilitas di Rakhine usai bentrok antara penganut Islam dan pengikut Budha.

Dengan status darurat ini, militer kemungkinan akan mengambil alih kontrol administratif atas wilayah tersebut.

Presiden Thein menyesalkan bentrok yang terjadi antara kedua pihak. Bentrok ini akan mengancam proses transisi demokrasi yang sedang berjalan di Myanmar.

"Jika kita menjadikan isu agama dan rasial dan menanamkan kebencian dan selalu berpikir untuk melakukan aksi balas dendam, serta mengutamakan tindakan anarkis selalu meneror satu sama lain maka masalah akan terus bergerak di luar wilayah Rakhine," ungkap Thein seperti diberitakan dalam BBC.co.uk, Senin (11/6/2012).

"Jika hal ini terus terjadi maka akan menghancurkan bahkan menghilangkan proses demokrasi yang telah berjalan. Masyarakat umum harus berusaha menciptakan stabilitas perdamaian di Myanmar, saat ini Myanmar masih dalam proses dan pembangunan demokrasi," ungkap Thein.

Kemarin Inggris mendesak pemerintah Myanmar dan tokoh masyarakat untuk melakukan dialog menyelesaikan kekerasan antara kelompok Muslim dan Budha.

Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Browne sangat prihatin dengan situasi yang berkembang di Myanmar. Inggris dan negara internasional akan terus mengawasi perkembangan dengan seksama.

Hubungan antara warga Muslim dan Budha di Rakhine dalam sepekan terakhir memanas. Keduanya telah beberapa kali bentrok. Terakhir, bentrok antara umat Islam dan Budha pecah pada 4 Juni 2012. Ketegangan antara kedua kelompok dipicu oleh kematian seorang wanita pengikut Budha.

Sekelompok orang Budha menyerang sebuah bus yang berisi Muslim di Taungup, Propinsi Rakhine. Pelaku penyerangan mengatakan penumpang bus bertanggung jawab atas aksi pembunuhan terhadap wanita Budha sebulan yang lalu.

Bentrok kemudian meluas ke Kota Maungdaw dan wilayah pedesaan di sekitarnya. Akibatnya tujuh orang dilaporkan tewas, dan banyak bangunan terbakar menjadi korban amuk massa.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3151 seconds (0.1#10.140)