Pakistan bantah tuduhan AS

Minggu, 10 Juni 2012 - 13:44 WIB
Pakistan bantah tuduhan AS
Pakistan bantah tuduhan AS
A A A
Sindonews.com – Pemerintah Pakistan membantah keras tuduhan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Leon Panetta yang mengatakan Pakistan merupakan surga bagi kelompok ekstrimis dan teroris.

"Kami merasa Menteri Pertahanan AS terlalu menyederhanakan masalah yang terjadi di lapangan. Kenyataannya AS tidak hanya sendiri berjuang menumpas teroisme dan kelompok ekstrimisme, kami juga ikut berusaha," ungkap Juru bicara Menteri Luar Negeri Pakistan, Muazam Khan, seperti diberitakan dalam Xinhua, Minggu (10/6/2012).

"Masalah ini seharusnya dilihat dari sudut pandang perdamaian dan stabilitas kondisi di Afghanistan dan wilayah lebih luas," saran Khan.

Pemerintah Pakistan telah berulang kali mengatakan mereka tidak akan mengizinkan wilayah negaranya diduduki oleh negara manapun. Apalagi menjadi wilayah yang aman untuk berlindung.

"Kami memerangi terorisme dan tindakan ekstrimisme sesuai dengan kepentingan nasional kami dan tidak seorangpun boleh meragukan tekad kami untuk melakukan hal ini. Pengorbanan dan tekad kami untuk menyelesaikan masalah ini sudah bulat," tegas Khan.

Sebelumnya saat mengunjungi Afghanistan Kamis 7 Juni lalu, Panetta mengatakan AS tidak lagi bisa bersikap sabar kepada pemerintah Pakistan. Mereka menyediakan surga bagi para pemberontak Afghanistan.

Panetta mengatakan Pakistan telah merumuskan sebuah strategi yang terbaik untuk menyelesaikan aksi terorisme dan ancaman kelompok ekstrimisme dan telah membuat tenggat waktu sendiri.

"Kami yakin, Panetta tidak pada tempatnya dan tidak membantu menciptakan perdamaian serta stabilitas di kawasan," ungkap Khan.

Dalam kesempatan yang sama Khan juga memprotes pernyataan Panetta, Rabu 6 Juni di New Delhi. Panetta mengatakan AS tidak akan mencabut operasi militer mengunakan drone untuk menyerang Pakistan.

Pemerintah Pakistan menunjukkan reaksi tidak senang saat Asisten Menteri Pertahanan Peter Levoy datang ke Islamabad. Levoy sengaja datang untuk meminta pembukaan rute pasokan keperluan pasukan North Atlantic Treaty Organization (NATO) di Afghanistan.

Seperti diketahui, sejak November tahun lalu Pemerintah Pakistan memutuskan menutup jalur pasokan kebutuhan NATO dari Pakistan ke Afghanistan. Menyusul tewasnya 24 tentara Pakistan akibat serangan udara AS.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7160 seconds (0.1#10.140)