Assad mundur, kekerasan di Suriah berakhir
A
A
A
Sindonews.com - Sekertaris Gedung Putih, Jay Carney mengatakan semakin cepat Presiden Suriah Bashar Al-assad mengundurkan diri, maka semakin cepat aksi kekerasan di Suriah berakhir.
"Jika Assad mengalihkan atau berhenti berkuasa maka perang sekte di Suriah akan segara berakhir," ungkap Carney seperti diberitakan Ria novosti, Selasa (5/6/2012)
Carney mengatakan, saat ini Amerika Serikat dan mitra internasionalnya sedang fokus mempersiapkan transisi pemerintahan di Suriah.
"Persatuan masyarakat internasinal untuk menekan dan mengisolasi rezim pemerintahan Assad sangat penting, hal ini akan memicu transisi politik di Suriah," tutur Carney
Carney mengatakan pemerintah Rusia seharusnya berpartisipasi untuk menciptakan proses transisi politik di Suriah.
"Sejarah akan menghakimi siapa yang menjadi pendukung dan terus mendukung Assad, persatuan dunia sangat penting untuk realisasi rencana transisi politik di Suriah," ungkap Carney
Rusia dan China, dua negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB menolak untuk menyetujui resolusi PBB. Keduanya menilai skenario tersebut merupakan sebuah sekenario yang sama seperti yang terjadi di Libya. Rusia dan China memilih jalan tengah, tidak melakukan intervensi atas masalah internal Suriah. Keduanya mendukung enam poin rencana utusan PBB dan Liga Arab, Kofi Annan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) jumlah korban tewas akibat aksi kekerasan di Suriah diperkirakan telah mencapai 10 ribu orang. Kelompok oposisi sejak Maret tahun lalu terus berusaha untuk mengulingkan kekuasaan Presiden Assad.
"Jika Assad mengalihkan atau berhenti berkuasa maka perang sekte di Suriah akan segara berakhir," ungkap Carney seperti diberitakan Ria novosti, Selasa (5/6/2012)
Carney mengatakan, saat ini Amerika Serikat dan mitra internasionalnya sedang fokus mempersiapkan transisi pemerintahan di Suriah.
"Persatuan masyarakat internasinal untuk menekan dan mengisolasi rezim pemerintahan Assad sangat penting, hal ini akan memicu transisi politik di Suriah," tutur Carney
Carney mengatakan pemerintah Rusia seharusnya berpartisipasi untuk menciptakan proses transisi politik di Suriah.
"Sejarah akan menghakimi siapa yang menjadi pendukung dan terus mendukung Assad, persatuan dunia sangat penting untuk realisasi rencana transisi politik di Suriah," ungkap Carney
Rusia dan China, dua negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB menolak untuk menyetujui resolusi PBB. Keduanya menilai skenario tersebut merupakan sebuah sekenario yang sama seperti yang terjadi di Libya. Rusia dan China memilih jalan tengah, tidak melakukan intervensi atas masalah internal Suriah. Keduanya mendukung enam poin rencana utusan PBB dan Liga Arab, Kofi Annan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) jumlah korban tewas akibat aksi kekerasan di Suriah diperkirakan telah mencapai 10 ribu orang. Kelompok oposisi sejak Maret tahun lalu terus berusaha untuk mengulingkan kekuasaan Presiden Assad.
()