Israel terlibat pendanaan teroris Anti-Iran
A
A
A
Sindonews.com – Departemen keuangan Amerika Serikat (AS) menemukan indikasi bahwa gerakan anti-Iran dibawah organisasi Mujahedin-e Khalq Mujahedin-e Khalq Organization (MKO) ternyata didanai oleh Israel dan Saudi Arabia.
Beberapa pejabat AS menduga, kelompok yang diklaim sebagai teroris mendapatkan bantuan dana dari Israel. Dana ini merupakan imbalan atas operasi intelijen yang dilakuka Israel terkait pengumpulan terget pembunuhan yang memiliki profil golongan atas termaksud ilmuan nuklir Iran.
Ilmuan Iran terakhir yang tewas adalah Mostafa Ahmadi Roshan, yang tewas akibat bom sepeda motor Januari lalu.
Kongres AS telah meminta Departemen Keuangan AS untuk bersikap terbuka atas kampanye menentang MKO yang telah menyedot dana dalam jumlah besar dalam menjalankan aktivitasnya.
Sejak awal, hukum AS telah menganggap MKO didesain sebagai organisasi teroris. Penyelidikan kali ini dimaksudkan untuk menemukan pelanggaran hukum potensial yang menyalahi transaksi keuangan yakni melakukan transaksi keuangan dengan kelompok teroris.
Departemen AS juga diminta untuk mengidentifikasi sumber dana kampanye yang mendukung MKO di Kongres AS.
Menurut laporan FInancial Times, kelompok Anti Iran mencoba telah mendata sejumlah nama organisasi teroris yang telah menghabiskan dana jutaan dolar dan terus mencari bantuan lewat memperluar pengaruh dengan di kalangan pejabat AS.
Ketua Staf Gabungan AS Jenderal Hugh Shelton, Mantan Direktur Federal Bureau Investigation (FBI) Louis Freeh dan Mantan Jaksa Agung AS Michael Mukasey adalah orang yang akan memimpin penyelidikan di Departemen Keuangan AS.
Mantan Gubenur Pennsylvania Edward Rendell, kini berstatus dalam pengawasan. Berdasarkan catatan ia diduga menerima dana USD 160 ribu dan berpartisipasi dalam konferensi mendukung MKO di AS, Prancis, Swiss dan Belgia.
"Jika anda mendakwa saya, saya ingin anda tahu, saya bukan satu-satunya orang Amerika yang terlibat. Tapi ada 67 orang Amerika lain yang melakukan hal yang sama dengan apa yang saya lakukan, bahkan tujuh Jenderal AS terlibat melakukan hal serupa," ungkap Rendell seperti diberitakan dalam Presstv, Jumat, (25/5/2012).
MKO melarikan diri ke Irak pada 1986, disana kelompok tersebut menikmati hidup dibawah dukungan rezim Sadam Hussein, disana mereka membangun sebuh kamp dekat perbatasan Iran. Di Irak MKO memiliki nama Ashraf.
Kabarnya kelompok ini bekerjasama dengan pemerintah Irak menekan aksi pemberontakan tahun 1991, mereka juga melakukan pembantaian terhadap suku Kurdi di Irak. MKO adalah kelompok yang sangat sadis, aksi kekerasan yang mereka lakukan tidak hanya menimpa warga sipil tetapi juga pejabat pemerintah.
Selama dua dekade pemerintah Israel telah mendanai MKO, sebagai imbalan karena telah memberikan data intelejen, keamanan dan jika diperlukan mereka juga memberikan layanan operasional.
Beberapa pejabat AS menduga, kelompok yang diklaim sebagai teroris mendapatkan bantuan dana dari Israel. Dana ini merupakan imbalan atas operasi intelijen yang dilakuka Israel terkait pengumpulan terget pembunuhan yang memiliki profil golongan atas termaksud ilmuan nuklir Iran.
Ilmuan Iran terakhir yang tewas adalah Mostafa Ahmadi Roshan, yang tewas akibat bom sepeda motor Januari lalu.
Kongres AS telah meminta Departemen Keuangan AS untuk bersikap terbuka atas kampanye menentang MKO yang telah menyedot dana dalam jumlah besar dalam menjalankan aktivitasnya.
Sejak awal, hukum AS telah menganggap MKO didesain sebagai organisasi teroris. Penyelidikan kali ini dimaksudkan untuk menemukan pelanggaran hukum potensial yang menyalahi transaksi keuangan yakni melakukan transaksi keuangan dengan kelompok teroris.
Departemen AS juga diminta untuk mengidentifikasi sumber dana kampanye yang mendukung MKO di Kongres AS.
Menurut laporan FInancial Times, kelompok Anti Iran mencoba telah mendata sejumlah nama organisasi teroris yang telah menghabiskan dana jutaan dolar dan terus mencari bantuan lewat memperluar pengaruh dengan di kalangan pejabat AS.
Ketua Staf Gabungan AS Jenderal Hugh Shelton, Mantan Direktur Federal Bureau Investigation (FBI) Louis Freeh dan Mantan Jaksa Agung AS Michael Mukasey adalah orang yang akan memimpin penyelidikan di Departemen Keuangan AS.
Mantan Gubenur Pennsylvania Edward Rendell, kini berstatus dalam pengawasan. Berdasarkan catatan ia diduga menerima dana USD 160 ribu dan berpartisipasi dalam konferensi mendukung MKO di AS, Prancis, Swiss dan Belgia.
"Jika anda mendakwa saya, saya ingin anda tahu, saya bukan satu-satunya orang Amerika yang terlibat. Tapi ada 67 orang Amerika lain yang melakukan hal yang sama dengan apa yang saya lakukan, bahkan tujuh Jenderal AS terlibat melakukan hal serupa," ungkap Rendell seperti diberitakan dalam Presstv, Jumat, (25/5/2012).
MKO melarikan diri ke Irak pada 1986, disana kelompok tersebut menikmati hidup dibawah dukungan rezim Sadam Hussein, disana mereka membangun sebuh kamp dekat perbatasan Iran. Di Irak MKO memiliki nama Ashraf.
Kabarnya kelompok ini bekerjasama dengan pemerintah Irak menekan aksi pemberontakan tahun 1991, mereka juga melakukan pembantaian terhadap suku Kurdi di Irak. MKO adalah kelompok yang sangat sadis, aksi kekerasan yang mereka lakukan tidak hanya menimpa warga sipil tetapi juga pejabat pemerintah.
Selama dua dekade pemerintah Israel telah mendanai MKO, sebagai imbalan karena telah memberikan data intelejen, keamanan dan jika diperlukan mereka juga memberikan layanan operasional.
()