Rusuh di penjara Venezuela, napi tembak sipir

Rabu, 09 Mei 2012 - 13:25 WIB
Rusuh di penjara Venezuela,  napi tembak sipir
Rusuh di penjara Venezuela, napi tembak sipir
A A A
Sindonews.com – Bentrok antara narapidana dan petugas sipir pecah di penjara La Planta pada Selasa (8/5). Ricuh berhasil dihentikan setelah pasukan Garda Nasional menyemprotkan gas air mata ke tahanan.

Petugas sipir, Iris Varela mengatakan ricuh dipicu oleh aksi sekelompok kecil tahanan yang menolak untuk dipindahkan ke lokasi penjara lain. Sebuah tembakan dilepaskan para napi. Beberapa saat kemudian pasukan Garda Nasional Venezuela yang berada di luar menyemprotkan gas air mata ke seluruh ruangan penjara.

Sementara itu, di luar penjara, ribuan sanak saudara, sangat khawatir dengan kerusuhan di dalam penjara. Banyak di antara keluarga menangis. Beberapa dari mereka juga terlihat melempari petugas dengan mengunakan batu.

Pasukan Garda Nasional Venezuela terpaksa menyemprot narapidana dengan gas air mata. Delapan orang dari mereka terpaksa mendapatkan bantuan medis setelah menghirup gas air mata. Beruntung tidak ada korban tewas akibat rusuh itu.

Varela meminta para narapidana agar tenang dan mendengar para sanak saudara mereka yang menunggu dengan khawatir di luar gedung. "Kami tahu, beberapa dari mereka menolak dipindahkan," ungkap Varela. "Namun, bukan berarti mereka bisa berbuat kekerasan,"imbuh Varela seperti diberitakan dalam The bellinghamherlad, Rabu (9/5/201)

Setelah kericuhan reda petugas sipir akan kembali melakukan sosialisai dengan para narapidana. Petugas meminta para napi bersedia dipindahkan ke penjara lain. Mereka menolak dipindahkan ke penjara lain yang letaknya lebih jauh dari pengadilan di Caracas yang menangani kasus mereka.

Pemerintah Venezuela hendak menutup penjara La Planta, karena fasilitas penjara ini dinilai tidak memenuhi standar dan terlalu padat. Penjara itu dibangun untuk menampung 12 ribu orang. Namun, jumlah tahanan yang menempati sel mencapai 47 ribu orang.

Pada 27 April lalu, dua orang tahanan berupaya melarikan diri dengan cara menggali parit. Tiga hari berikutnya, 30 April kerusuhan pecah di penjara. Proses pemindahan tahanan dari penjara ini dilakukan secara bertahap dengan setengah dari penghuni penjara telah dipindahkan.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5480 seconds (0.1#10.140)