Tim pengawas PBB untuk Suriah berikan efek positif

Jum'at, 04 Mei 2012 - 12:22 WIB
Tim pengawas PBB untuk...
Tim pengawas PBB untuk Suriah berikan efek positif
A A A
Sindonews.com - Ketua umum misi pemantauan PBB Suriah, meyakini keberadaan mereka dan misi yang diembannya perlahan mulai menunjukan efek positif.

"Sejak saya tiba pada Minggu, jumlah ledakan mortir dan aksi tembak menembak mulai menunjukan penurunan," ungkap Mayjen Mood Robert, seperti diberitakan dalam The bellinghamherald, Jumat (4/5/2012)

Tugas sebagai tim pemantau mulai menemui jelas ketika Mood mengunjungi wilayah yang menjadi pusat perlawanan kelompok anti pemerintah dan tentara milter Suriah. Kota Hama dan beberapa wilayah di sekitar Homs. Mood juga bertemu dengan pemimpin tentara pembebasan Suriah, di wilayah Khaldiya, salah satu wilayah yang terletak dekat dengan kota Homs yang dikuasai oleh pemberontak. Saat tim tiba di sana kami melihat jasad pemberontak yang tewas akibat bentrok sedang di pindahkan.

Saat Mood dan tim mengunjungi kota Homs, kota itu terlihat bagai kota mati, sebagian besar sudah kosong, sebagian besar toko tutup, sebagian besar bangunan telah rusak, dan banyak sampah berserakan di jalanan akibat konflik. Sementara itu, sebuah jalan yang bernama Fares al Khoury juga telah menjadi wilayah yang dikuasai oleh pasukan pemberontak.

Beberapa aktivis anti pemerintah Suriah mengatakan warga Suriah takut untuk berbicara dengan tim pengamat, namun saat tim pengamat tiba di wilayah Khaldiya bersama dengan wartawan dan dikawal oleh tentara militer Suriah beberapa penduduk dan pejuang keluar dari rumah.

Kemarin, 50 orang tim pengawas PBB tiba di Suriah, PBB sebelumnya sepakat akan mengirimkan 300 orang pengamat, memantau misi gencatan senjata dan pelaksanaan semua hal yang terkait dengan proposal kesepakatan presiden Suriah dan Kofi Annan. PBB memperkirakan 250 orang pengamat lainya akan tiba dalam waktu dua atau tiga minggu kedepan.

Walaupun aksi penembakan telah menurun, beberapa aktivis anti pemerintah mengatakan, masih ada penyerangan yang dilakukan oleh penembak gelap dan pengunaan rudal unutk merusak beberapa bangunan juga masih sering terjadi. Hal senada juga dikeluhkan oleh pemerintah Suriah kemarin, kelompok pemberontak masih melakukan pelanggaran atas kesepakatan gencatan senjata.

Tim pengamat Suriah belum bisa mengeluarkan data statistik terbaru, menunggu sampai semua anggota hadir di Suriah. Misi utama kami di Suriah adalah memantau jalannya gencatan senjata, dan hal ini harus dimulai oleh tentara pemerintah terlebih dahulu.

"Pihak terkuatlah yang seharusnya mengambil langkah awal. Kami juga telah melihat langkah posistif yang diambil oleh pemerintah, melakukan gencatan senjata di beberapa wilayah," ungkap Mood.
()
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7409 seconds (0.1#10.140)