Mesir umumkan 13 calon kandidat presiden
A
A
A
Sindonews.com - Panitia pemilihan umum Mesir telah mengumumkan 13 nama yang akan bersaing dalam pemilu presiden Mesir awal bulan depan.
Calon kandidat terpopuler adalah ketua kelompok Ikhwanul Muslim dan Freedom and Justice Party (FJP), Mohammed Mursi, pemimpin sekular Liga Arab, Amr Moussa dan calon independen yang telah memisahkan diri dari kelompok Ihkwanul Muslim, Abdel Moneim Aboul Fotouh.
Kepala Komisi Pemilihan Tinggi Presiden, Farouk Sultan telah mendiskualifikasi salah satu kandidat, Ahmed Shaifiq. Pencalonan Shaifiq dinilai melanggar undang-undang yang disahkan oleh parlemen, melarang mantan pejabat era Mubarak kembali berkuasa.
Kampanye pemilihan presiden akan dimulai pekan depan, sedangkan proses pemilihan umum presiden akan berlangsung pada 23 dan 24 Mei. Pemilu ini rencananya akan diselenggarakan dalam satu putaran, jika tidak ada kandidat yang menang separuh suara, maka akan diadakan pemilu putaran kedua pada bulan Juni.
Penyelenggaraan pemilu kali ini harus berjalan bebas, adil, menandai demokrasi paska mantan Presiden Hosni Mobarak berkuasa selama tiga kali masa jabatan.
Setelah pemilu digelar maka penguasa militer akan mengalihkan kekuasan ke tangan pemenang, pada akhir Juni.
Pemilu kali ini digelar dalam rangka mempersempit peluang kelompok tua, mengulang keberhasilan dalam pemilu parlemen.
Panitia pemilu juga mengeluarkan dua orang lain, mantan kepala mata-mata Mesir, Omar Suleiman karena tidak punya banyak dukungan suara sedangkan Shater, anggota Ikhwanul Muslim, dikeluarkan karena pernah melakukan tindakan kriminal.
Calon kandidat terpopuler adalah ketua kelompok Ikhwanul Muslim dan Freedom and Justice Party (FJP), Mohammed Mursi, pemimpin sekular Liga Arab, Amr Moussa dan calon independen yang telah memisahkan diri dari kelompok Ihkwanul Muslim, Abdel Moneim Aboul Fotouh.
Kepala Komisi Pemilihan Tinggi Presiden, Farouk Sultan telah mendiskualifikasi salah satu kandidat, Ahmed Shaifiq. Pencalonan Shaifiq dinilai melanggar undang-undang yang disahkan oleh parlemen, melarang mantan pejabat era Mubarak kembali berkuasa.
Kampanye pemilihan presiden akan dimulai pekan depan, sedangkan proses pemilihan umum presiden akan berlangsung pada 23 dan 24 Mei. Pemilu ini rencananya akan diselenggarakan dalam satu putaran, jika tidak ada kandidat yang menang separuh suara, maka akan diadakan pemilu putaran kedua pada bulan Juni.
Penyelenggaraan pemilu kali ini harus berjalan bebas, adil, menandai demokrasi paska mantan Presiden Hosni Mobarak berkuasa selama tiga kali masa jabatan.
Setelah pemilu digelar maka penguasa militer akan mengalihkan kekuasan ke tangan pemenang, pada akhir Juni.
Pemilu kali ini digelar dalam rangka mempersempit peluang kelompok tua, mengulang keberhasilan dalam pemilu parlemen.
Panitia pemilu juga mengeluarkan dua orang lain, mantan kepala mata-mata Mesir, Omar Suleiman karena tidak punya banyak dukungan suara sedangkan Shater, anggota Ikhwanul Muslim, dikeluarkan karena pernah melakukan tindakan kriminal.
()