Kemlu kirim tim ke Malaysia

Rabu, 25 April 2012 - 08:09 WIB
Kemlu kirim tim ke Malaysia
Kemlu kirim tim ke Malaysia
A A A
Sindonews.com - Pemerintah memberi perhatian serius pada dugaan kasus penjualan organ tubuh yang menimpa tiga tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Kemarin, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) membentuk tim khusus untuk menyelidiki penyebab kematian mereka.

Tim yang terdiri atas staf ahli Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWBHI) Kemlu itu segera diberangkatkan ke negeri jiran.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa juga sudah berkomunikasi dengan Menlu Malaysia Hanifah Aman. Kepada Indonesia, Malaysia berjanji mengusut secara tuntas insiden tewasnya tiga WNI yang tidak wajar.

“Malaysia menyampaikan keprihatinan kepada kita mengenai masalah ini dan akan menghimpun info yang dibutuhkan berkaitan dengan insiden itu sendiri atau bagaimana ini bisa terjadi, terutama mengenai adanya pencurian organ tubuh,” ujar Marty di Kantor Kepresidenan Jakarta.

Marty menuturkan, Kedutaan Besar RI di Malaysia bekerja sama dengan Polri dan tim pengacara yang ada di Malaysia sudah mengumpulkan berbagai informasi untuk mengungkap dugaan tersebut.

“Upaya penghimpunan informasi itu dilakukan secara serentak melalui kedutaan Malaysia di Jakarta, melalui duta besarnya,melalui KBRI di Kuala Lumpur yang antara lain telah menghubungi RS tempat autopsi itu dilakukan dengan pihak kepolisian Malaysia,” jelasnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyampaikan keprihatinannya dan menunggu hasil penyelidikan kasus tersebut. Namun Presiden menggariskan agar kasus ini bisa diselesaikan dengan hatihati karena menyangkut hubungan baik kedua negara. Setiap masalah harus diselesaikan dengan jalur diplomatik.

“Kalau memang betul ada unsur kriminal dan terbukti oleh siapa pun,tentu pemerintah harus mengambil tindakan. Jadi bukan dikaitkan dengan hubungan bilateral kedua negara,” ujar
Julian di Jakarta kemarin. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar memastikan ketiga korban tidak berangkat dari jalur resmi. Namun dia menandaskan, apa pun status TKI bersangkutan, kasus ini harus diproses.

“Kita minta pihak Interpol agar bergerak supaya mendeteksi apa benar terjadi indikasi pembunuhan atau pengambilan organ tubuh itu. Hingga saat ini memang belum ada kepastian mengenai hal itu,“ ujar Muhaimin di Palembang, kemarin.

Sementara itu, untuk mengungkapkan kebenaran dugaan adanya perdagangan organ tubuh, Polri akan melakukan autopsi ulang jasad tiga TKI. “Jadi misalkan ada, maka kita akan menyampaikan nota keberatan agar dapat di proses tuntas dan dikroscek kembali,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution, di Jakarta kemarin.
Seperti diketahui, tiga TKI asal Pancor Kopong, Pringgasela Selatan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, yaitu Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Nur (28), diduga menjadi korban penjualan organ tubuh.

Kecurigaan ini berdasar laporan keluarga korban yang menemukan kejanggalan terhadap jasad mereka. Para korban yang sudah dimakamkan di tanah kelahirannya diketahui kedua bagian mata, dada, dan perutnya dijahit.

Kematian tiga TKI yang bekerja sebagai buruh bangunan dan kebun sawit itu juga mengundang tanda tanya. Mereka tewas diberondong tembakan polisi Negeri Sembilan karena diduga melakukan penyerangan ketika didekati.

Mereka dicurigai oleh polisi karena bertingkah aneh dengan menggunakan penutup kepala, masker, dan membawa parang. Insiden ini terjadi pada 25 Maret 2012 di kawasan Port Dickson.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengungkapkan keprihatinannya akan banyaknya TKI yang mendapatkan perlakuan tidak manusiawi di negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim.(lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7330 seconds (0.1#10.140)
pixels