ICG sarankan China tingkatkan koordinasi

Senin, 23 April 2012 - 14:26 WIB
ICG sarankan China tingkatkan...
ICG sarankan China tingkatkan koordinasi
A A A
Sindonews.com – Ada saran penting bagi kelompok penyelesai krisis internasional (ICG) kepada Pemerintah China. ICG meminta agar pemerintah China membuat sebuah kebijakan untuk menyelesaikan permasalahan Laut China Selatan.

ICG mengatakan, untuk menyelesaikan klaim kepemilikan Laut China Selatan antara China dan enam negara yang berbatasan langsung dengan wilayah perairan tersebut, pemerintah China perlu meningkatkan koordinasi.

"Klaim atas kepemilikan wilayah Laut China Selatan ini menjadi perhatian khusus China, Vietnam, dan juga Filipina. Jika dibiarkan maka ketegangan hubungan antara ketiganya mampu membuat instabilitas regional,"ungkap ICG seperti diberitakan dalam BBC.co.uk Senin, (23/4/2012).

Di internal Pemerintah China, masalah persengketaan wilayah perairan ini sering dimanfaatkan untuk menambah anggaran oleh para pemegang kekuasaan. Upaya penyelasaian sengketa belum menunjukan hasil yang berarti. "Mekanisme penyelesaian bersifat terpusat. Menteri luar negeri tidak memiliki kekuasaan dan juga sumber daya untuk menyelesaikan persengketaan," ungkap ICG.

Tidak hanya China, Vietnam, dan Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, serta Taiwan ikut mengklaim kepemilikan atas wilayah Laut China Selatan. Area ini diyakini memiliki kekayaan sumber daya laut minyak dan gas melimpah.

China mengklaim kepemilikan kepemilikan penuh atas wilayah Laut China Selatan merujuk pada konvensi hukum laut PBB, 200 mil dari wilayah zona ekonomi eksklusif. Selama dua minggu hubungan antara China dan Filipina tegang setelah insiden terbaru terjadi pada 8 April. Penjaga pantai Filipina menemukan kapal nelayan China berlayar dalam wilayah yang diklaim oleh pemerintah Filipina.

Militer Filipina menemukan sejumlah ikan yang ditangkap oleh para nelayan dalam jumlah besar dari perairan Filipina. Situasi menegang saat dua kapal pengawas China mencoba mencegah penangkapan nelayan China.

Pemerintah China sebelumnya dibuat kesal oleh sikap Pemerintah Filipina. Mereka mengadakan latihan militer gabungan dengan tentara militer Amerika Serikat sampai 24 April besok. Latihan militer antara Filipina dan AS berlangsung di Palwan, di dekat kepulauan Spartly. Sebanyak 7.000 tentara terlibat dalam latihan tersebut.

Sebelumnya, Pemerintah China telah mengingatkan AS agar tidak ikut campur dalam masalah ini. Pemerintah China mengatakan, AS lebih bersifat agresif dengan memperkuat hubungan persahabatan dengan beberapa negara yang mengklaim kepemilikan atas wilayah Laut China Selatan.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0505 seconds (0.1#10.140)