AS terus tekan ekspor minyak Iran

Sabtu, 31 Maret 2012 - 11:24 WIB
AS terus tekan ekspor...
AS terus tekan ekspor minyak Iran
A A A
Sindonews.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama memutuskan untuk meningkatkan sanksi terhadap Iran dengan terus menekan ekspor minyak. Dengan pertimbangan bahwa produksi dan jumlah cadangan minyak di pasar dunia masih aman.

"Saya akan terus mengakomodasi situasi pasar dengan melakukan pemantauan agar masyarakat internasional terus mengurangi pembelian minyak termaksud berbagai produk hasil minyak bumi dari Iran," ungkap Obama seperti diberitakan Reuters, Jumat (30/3/2012).

Penguatan sanksi bagi Iran akan terus dilakukan oleh pemerintah AS untuk menekan Iran untuk menghentikan program nuklirnya. AS dan sejumlah negara barat bersikeras mengatakan bahwa pengayaan nuklir Iran tidak berkaitan dengan kepentingan sipil.

Kedepanya, selama enam bulan sekali Obama akan terus melakukan pemantauan terhadap harga dan pasokan minyak dunia non-Iran, memungkinkan konsumen bisa terus melakukan pengurangan minyak secara signifikan dari Iran.

28 Juni mendatang, berdasarkan undang-undang yang telah di sahkan Oleh AS, setiap negara yang tetap melakukan transaksi pembelian minyak dari Iran akan dibuang dari sistem perbangkan AS.

Seorang senator AS, pembuat sanksi hukum, Robert Menendez mengatakan bahwa "Saat ini masih banyak bangsa yang melakukan impor minyak dari Iran, kami berikan mereka semua waktu selama tiga bulan, jika mereka tetap mengimpor minyak dari Iran maka lembaga keuangan mereka akan mendapatkan sanksi , dikeluarkan dari sistem perbangkan AS," tuturnya.

Seperti diketahui, Sanksi terhadap bank sentral akan menjadi alat penekanan dalam perundingan dengan Cina, India, Korea Selatan dan sejumlah negara yang terus melakukan impor minyak dari Iran.

Peningkatan harga minyak dunia tidak hanya dipengaruhi oleh sanksi AS terhadap impor minyak Iran, masalah dan konflik internal di sejumlah negara menggangu produksi minyak seperti Sudan Selatan, Suriah, Yaman dan Nigeria serta wilayah timur laut.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8554 seconds (0.1#10.140)