Presiden Suriah tinjau langsung distrik Baba Amr

Rabu, 28 Maret 2012 - 18:58 WIB
Presiden Suriah tinjau langsung distrik Baba Amr
Presiden Suriah tinjau langsung distrik Baba Amr
A A A
Sindonews.com - Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, untuk pertama kalinya melakukan kunjungan ke Distrik Baba Amr, di Kota Homd yang termasuk dalam wilayah bentrok antara militer Suriah dan kelompok pemberontak.

Selama kunjungannya Basar melakukan komunikasi dengan sejumlah warga dan sejumlah tentara militer yang mengamankan lokasi Baba Amr.

“Pemerintah ingin membantu anda. Anda juga harus membantu pemerintah. Negara tentu saja tengah berupaya untuk menyelesaikan krisis yang terjadi di negeri ini, tentunya dengan melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak yang memiliki pandangan rasional,” ungkap Assad seperti diberitakan dalam Presstv, Rabu (28/3/2012).

Wilayah Baba Amr sendiri adalah salah satu wilayah Suriah, yang paling kuat mendapat pengaruh pasukan pemberontak. Militer Suriah melakukan perlawanan sengit sebelum bisa mengontrol penuh kondisi keamanan dan menjaga stabilitas keamanan.

“Selama kelompok Teroris masih berada disini, tidak ada pengecualian. Setiap warga dan saya pribadi mengetahui bagaimana proses pemberontakan berlangsung. Semua orang ketakutan namun disini saya menilai bahwa keselamatan orang banyak lebih penting,” ungkap Assad.

“Keselamatan anda semua penting bagi kami, dan itulah yang menjadi impian anda semua,” tegas Annan.

Saat ini beberapa wilayah Suriah masih dijaga ketat dan ditutup oleh militer Suriah antara lain wilayah Al-Zahra, Ashireh, Al-Naziheen dan Jub al-Jandali.

Kunjungan ini adalah sebuah langkah awal yang dilakukan oleh Assad untuk menyelesaikan krisis yang terjadi di Suriah.

Sebelumnya, utusan PBB untuk Suriah, Kofi Annan mengatakan bahwa Suriah tidak dapat menghindari proses transformasi dan krisis tidak akan berlangsung untuk selamanya.

Annan juga mengatakan bahwa Dewan Keamanan (DK) PBB akan menjalankan enam poin rencana darurat jika pemerintah Suriah gagal membuka akses bagi bantuan kemanusiaan dan gagal untuk melakukan gencatan senjata.

Krisis yang terjadi di Suriah telah berlangsung lebih dari setahun. Berdasarkan data yang didapatkan dari DK PBB, jumlah korban tewas di Suriah mencapai lebih dari 8.000 orang.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5180 seconds (0.1#10.140)