Ingin gulingkan Presiden Suriah, Oposisi bangun Pakta Nasional
A
A
A
Sindonews.com - Beberapa kelompok oposisi di Suriah akan mengadakan pertemuan di Turki. Pertemuan itu diagendakan untuk menyusun sebuah pakta nasional. Pakta tersebut akan digunakan untuk menggulingkan kekuasaan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Kelompok oposisi utama di Suriah, Syrian National Council (SNC), mengatakan bahwa semua kelompok oposisi penentang Assad diundang untuk menghadiri sebuah pertemuan di Istanbul, Turki. Termasuk anggota dewan Suriah yang mengundurkan diri.
SNC dan sejumlah kelompok oposisi pemerintah Suriah akan mengelar sebuah pertemuan selama dua hari di Istanbul, Turki.
Realita di lapangan menunjukkan, SNC gagal mempertahankan dukungan dari rakyat Suriah. Kelompok oposisi ini menjadi lemah setelah kehilangan dukungan dari penduduk Suriah yang frustrasi semenjak SNC memerangi pemerintah.
Pemerintah Rusia, Dmitry Medvedev, memberikan dukungan penuh kepada Kofi Annan dalam pertemuan di Moskow, Rusia, Minggu lalu. "Ini mungkin merupakan kesempatan terakhir bagi Suriah untuk menghindari perang sipil berdarah dan berkepanjangan," kata Medvedev seperti beritakan dalam BBC.co.uk, Senin (26/3/2012).
Mevededev juga meminta Annan untuk bekerjasama dengan pemerintah Suriah dan juga kelompok oposisi untuk mengahiri kekerasan di Suriah.
Sebelumnya, Rusia dan China memveto Draf Resolusi Dewan Kemanan PBB yang disusun bersama Liga Arab. Saat ini, China adalah satu-satunya negara yang masih keukeuh menolak draf resolusi PBB untuk menyelesaikan konflik Suriah.
Kelompok oposisi utama di Suriah, Syrian National Council (SNC), mengatakan bahwa semua kelompok oposisi penentang Assad diundang untuk menghadiri sebuah pertemuan di Istanbul, Turki. Termasuk anggota dewan Suriah yang mengundurkan diri.
SNC dan sejumlah kelompok oposisi pemerintah Suriah akan mengelar sebuah pertemuan selama dua hari di Istanbul, Turki.
Realita di lapangan menunjukkan, SNC gagal mempertahankan dukungan dari rakyat Suriah. Kelompok oposisi ini menjadi lemah setelah kehilangan dukungan dari penduduk Suriah yang frustrasi semenjak SNC memerangi pemerintah.
Pemerintah Rusia, Dmitry Medvedev, memberikan dukungan penuh kepada Kofi Annan dalam pertemuan di Moskow, Rusia, Minggu lalu. "Ini mungkin merupakan kesempatan terakhir bagi Suriah untuk menghindari perang sipil berdarah dan berkepanjangan," kata Medvedev seperti beritakan dalam BBC.co.uk, Senin (26/3/2012).
Mevededev juga meminta Annan untuk bekerjasama dengan pemerintah Suriah dan juga kelompok oposisi untuk mengahiri kekerasan di Suriah.
Sebelumnya, Rusia dan China memveto Draf Resolusi Dewan Kemanan PBB yang disusun bersama Liga Arab. Saat ini, China adalah satu-satunya negara yang masih keukeuh menolak draf resolusi PBB untuk menyelesaikan konflik Suriah.
()