Korban penembakan brutal di Prancis dimakamkan di Jerussalem
A
A
A
Sindonews.com - Tiga anak dan seorang guru korban penembakan di luar sekolah Yahudi di Toulouse, barat Prancis, dimakamkan di Jerusalem. Pemakaman di Jerussalem ini atas permintaan keluarga korban.
Keempat korban ini diterbangkan ke Israel karena mereka memiliki kewarganegaraan ganda, Prancis dan Israel.
2.000 orang pelawat hadir dalam prosesi pemakaman di puncak bukit Givat Shaul untuk memberikan penghormatan terkahir. Termasuk Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe yang terbang ke Israel untuk menghadiri prosesi pemakaman ini.
Menteri Dalam Negeri Prancis Claude Gueant mengatakan, polisi Prancis tengah melakukan pengepungan rumah tersangka pelaku penambakan yang letaknya tidak jauh dari letak sekolah.
Pelaku penembakan adalah Mohamed Merah (24), warga Prancis berkebangsaan Afrika Utara. Ia juga dikabarkan sebagai seorang anggota Al Qaeda.
"Orang ini dulu pernah berkunjung ke Afghanistan and Pakistan. Ia telah bergabung dengan kelompok Al Qaeda dan ia ingin membalaskan dendam anak-anak Palestina dengan menyerang tentara Prancis." ungkap Gueant, seperti dikutip dalam BBC.co.uk, Rabu (21/3/2012).
Keempat korban ini diterbangkan ke Israel karena mereka memiliki kewarganegaraan ganda, Prancis dan Israel.
2.000 orang pelawat hadir dalam prosesi pemakaman di puncak bukit Givat Shaul untuk memberikan penghormatan terkahir. Termasuk Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe yang terbang ke Israel untuk menghadiri prosesi pemakaman ini.
Menteri Dalam Negeri Prancis Claude Gueant mengatakan, polisi Prancis tengah melakukan pengepungan rumah tersangka pelaku penambakan yang letaknya tidak jauh dari letak sekolah.
Pelaku penembakan adalah Mohamed Merah (24), warga Prancis berkebangsaan Afrika Utara. Ia juga dikabarkan sebagai seorang anggota Al Qaeda.
"Orang ini dulu pernah berkunjung ke Afghanistan and Pakistan. Ia telah bergabung dengan kelompok Al Qaeda dan ia ingin membalaskan dendam anak-anak Palestina dengan menyerang tentara Prancis." ungkap Gueant, seperti dikutip dalam BBC.co.uk, Rabu (21/3/2012).
()