Kuba tangkap puluhan aktivis HAM
A
A
A
Sindonews.com - Seminggu menjelang kunjungan Paus Benediktus XVI, kepolisian Kuba menangkap puluhan orang aktivis dari kelompok oposisi yang menamakan dirinya Damas de Banco. Kelompok ini melakukan aksi untuk mendesak Pemerintah Kuba membebaskan para tahanan politik.
Kelompok yang beranggotakan para perempuan ini ditangkap kepolisian Kuba saat melakukan aksi diam di sepanjang jalan Ibu Kota Havana, Minggu 18 Maret 2012. Setidaknya 58 orang peserta aksi ditangkap.
Sebanyak 36 anggota kelompok termasuk ketuanya, Bertha Soler, ditangkap. Sementara, 22 orang perempuan dan dua lelaki juga ditangkap saat mereka menuju pusat kota dengan melalui rute di luar yang ditentukan otoritas.
Saksi mata menuturkan mereka digiring ke dalam sebuah bus oleh petugas polisi tak berseragam. Tapi tak lama kemudian mereka dibebaskan oleh kepolisian.
Satu hari sebelumnya, Sabtu 17 Maret 2012, kepolisian Kuba juga telah menangkap 19 orang anggota kelompok ini saat mencoba menggelar aksi demo di pusat Kota Havana.
Sebanyak 16 orang dari mereka masih ditahan oleh kepolisian Kuba. Sampai saat ini, keberadaan 16 orang yang ditahan tidak jelas.
Seorang anggota kelompok Hak Asasi Manusia Kuba, Elizardo Sanchez, mengutuk aksi penangkapan oleh kepolisian. "Akhir pekan ini pemerintah yang totaliter kembali melakukan tekanan. Bagian terburuk dari penangkapan ini, para korbanya adalah wanita," ujar Sanchez seperti dikutip dalam BBC.co.uk, Senin (19/3/2012).
Wartawan BBC Sarah Rainsford mengatakan, aksi kelompok yang dikenal pihak Barat Ladies in White ini lebih intens menjelang kedatangan Paus. Dalam kunjungannya kali ini Paus akan mengangkat isu HAM yang terkait dengan pemerintahan Komunis.
Salah seorang seorang pembangkang Kuba dan mantan tahanan politik, Angel Moya, mengatakan kunjungan Paus tidak akan membawa pembebasan bagi Kuba. "Kedatangan Benediktus XVI hanyalah sebuah kunjungan keagamaan. Dia membawa pesan cinta, rekonsiliasi, dengan pesan Kristen," ungkap Moya.
"Oleh karena itu, dia bukan pembebas Kuba. Pembebas Kuba adalah warga Kuba sendiri," tuturnya.
Hari Minggu kemarin merupakan sembilan tahun penangkapan 75 lawan politik pemerintah Kuba. Dalam aksi penangkapan tersebut Gereja Katolik Roma berperan penting dalam mengamankan pembebasan mereka pada 2010.
Aksi ini menjadi cikal bakal terbentuknya kelompok Damas de Manco atau Ladies in White, kelompok yang awalnya dibentuk sebagai kelompok oposisi dan aksinya terus berkembang merambah dengan mengusung isu HAM.
Awal tahun ini mereka menerima penghargaan Pembela HAM dari pemerintah AS, karena keberanian mereka dalam melindungi hak asasi manusia saat menghadapi tekanan pemerintah. Sayangnya aksi Damas de Manco sering mengalami pelecehan dari para pendukung pemerintah.
Sementara itu, Pemerintah Kuba mengatakan aksi kelompok ini didanai oleh Amerika Serikat dalam rangka merusak proses revolusi yang sedang berlangsung di Kuba.
Kelompok yang beranggotakan para perempuan ini ditangkap kepolisian Kuba saat melakukan aksi diam di sepanjang jalan Ibu Kota Havana, Minggu 18 Maret 2012. Setidaknya 58 orang peserta aksi ditangkap.
Sebanyak 36 anggota kelompok termasuk ketuanya, Bertha Soler, ditangkap. Sementara, 22 orang perempuan dan dua lelaki juga ditangkap saat mereka menuju pusat kota dengan melalui rute di luar yang ditentukan otoritas.
Saksi mata menuturkan mereka digiring ke dalam sebuah bus oleh petugas polisi tak berseragam. Tapi tak lama kemudian mereka dibebaskan oleh kepolisian.
Satu hari sebelumnya, Sabtu 17 Maret 2012, kepolisian Kuba juga telah menangkap 19 orang anggota kelompok ini saat mencoba menggelar aksi demo di pusat Kota Havana.
Sebanyak 16 orang dari mereka masih ditahan oleh kepolisian Kuba. Sampai saat ini, keberadaan 16 orang yang ditahan tidak jelas.
Seorang anggota kelompok Hak Asasi Manusia Kuba, Elizardo Sanchez, mengutuk aksi penangkapan oleh kepolisian. "Akhir pekan ini pemerintah yang totaliter kembali melakukan tekanan. Bagian terburuk dari penangkapan ini, para korbanya adalah wanita," ujar Sanchez seperti dikutip dalam BBC.co.uk, Senin (19/3/2012).
Wartawan BBC Sarah Rainsford mengatakan, aksi kelompok yang dikenal pihak Barat Ladies in White ini lebih intens menjelang kedatangan Paus. Dalam kunjungannya kali ini Paus akan mengangkat isu HAM yang terkait dengan pemerintahan Komunis.
Salah seorang seorang pembangkang Kuba dan mantan tahanan politik, Angel Moya, mengatakan kunjungan Paus tidak akan membawa pembebasan bagi Kuba. "Kedatangan Benediktus XVI hanyalah sebuah kunjungan keagamaan. Dia membawa pesan cinta, rekonsiliasi, dengan pesan Kristen," ungkap Moya.
"Oleh karena itu, dia bukan pembebas Kuba. Pembebas Kuba adalah warga Kuba sendiri," tuturnya.
Hari Minggu kemarin merupakan sembilan tahun penangkapan 75 lawan politik pemerintah Kuba. Dalam aksi penangkapan tersebut Gereja Katolik Roma berperan penting dalam mengamankan pembebasan mereka pada 2010.
Aksi ini menjadi cikal bakal terbentuknya kelompok Damas de Manco atau Ladies in White, kelompok yang awalnya dibentuk sebagai kelompok oposisi dan aksinya terus berkembang merambah dengan mengusung isu HAM.
Awal tahun ini mereka menerima penghargaan Pembela HAM dari pemerintah AS, karena keberanian mereka dalam melindungi hak asasi manusia saat menghadapi tekanan pemerintah. Sayangnya aksi Damas de Manco sering mengalami pelecehan dari para pendukung pemerintah.
Sementara itu, Pemerintah Kuba mengatakan aksi kelompok ini didanai oleh Amerika Serikat dalam rangka merusak proses revolusi yang sedang berlangsung di Kuba.
()