Pimpinan Partai Komunis China terlibat skandal
A
A
A
Sindonews.com - Lantaran terlibat skandal, pemimpin Partai Komunis Chongqing batal maju dalam pencalonan presiden (Capres) China.
Seperti dilansir dalam Xinhua, pemimpin Partai Komunis Chongqing China, Bo Xilai (62) dicopot dari jabatannya.
Bo Xilai merupakan kandidat calon terkuat pemimpin terkuat dalam partai ini yang akan mencalonkan diri dalam pergantian Presiden China beberapa bulan mendatang.
Partai Komunis Chongqing China menujuk Wakil Perdana Menteri Zhang Dejiang menggantikan Bo dalam pencalonan presiden mendatang.
Pencopotan jabatan Bo Xilai terjadi sehari setelah parlemen mengelar rapat tahunan yang dihadiri oleh National People's Congress (NPC), berbagai spekulasi tentang masa depan Bo Xilai dalam pemilihan Presiden China mendatang setelah ia Absen dalam rapat tahunan tersebut.
Bo Xilai sebelumnya telah melakukan konferensi pers di sela-sela pertemuan NPC.
"Ia merasa bahwa ia telah mempercayai orang yang salah," ungkap Bo Seperti dikutip dalam BBC.co.uk, Kamis (15/3/2012)
Skandal yang dilakukan oleh Bo Xilai terkuak saat seorang petugas kepolisan, Wang Lijun, mendatangi konsulat Amerika Serikat yang berada di China. Polisi tersebut meminta suaka, namun pemerintah AS tidak memberikan tanggapan apa pun.
Kedatangan Wang ke konsulat AS di kota Chengdu memicu rumor ia berniat untuk membelot. Sementara itu, media pemerintah melaporkan bahwa ia sedang cuti untuk memulihkan diri dari stres.
Wang, dituduh telah memimpin aksi kejahatan terorganisir di Chongqing. Akibatnya Wang dan Bo menjadi pusat perhatian, keduanya menjalani penyelidikan polisi atas keterlibatan dalam kejadian tersebut.
Sementara itu, Perdana Menteri China Wen Jiabao mengatakan penyelidikan telah menemukan sejumlah kemajuan. Namun Wen tidak memberikan rincian tentang detail penyelidikan.
Wen mengimbau kepada sejumlah pemerintah lokal untuk berhati-hati dan menjadikan kasus yang disebut insiden yang sangat serius ini sebagai sebuah pelajaran.(azh)
Seperti dilansir dalam Xinhua, pemimpin Partai Komunis Chongqing China, Bo Xilai (62) dicopot dari jabatannya.
Bo Xilai merupakan kandidat calon terkuat pemimpin terkuat dalam partai ini yang akan mencalonkan diri dalam pergantian Presiden China beberapa bulan mendatang.
Partai Komunis Chongqing China menujuk Wakil Perdana Menteri Zhang Dejiang menggantikan Bo dalam pencalonan presiden mendatang.
Pencopotan jabatan Bo Xilai terjadi sehari setelah parlemen mengelar rapat tahunan yang dihadiri oleh National People's Congress (NPC), berbagai spekulasi tentang masa depan Bo Xilai dalam pemilihan Presiden China mendatang setelah ia Absen dalam rapat tahunan tersebut.
Bo Xilai sebelumnya telah melakukan konferensi pers di sela-sela pertemuan NPC.
"Ia merasa bahwa ia telah mempercayai orang yang salah," ungkap Bo Seperti dikutip dalam BBC.co.uk, Kamis (15/3/2012)
Skandal yang dilakukan oleh Bo Xilai terkuak saat seorang petugas kepolisan, Wang Lijun, mendatangi konsulat Amerika Serikat yang berada di China. Polisi tersebut meminta suaka, namun pemerintah AS tidak memberikan tanggapan apa pun.
Kedatangan Wang ke konsulat AS di kota Chengdu memicu rumor ia berniat untuk membelot. Sementara itu, media pemerintah melaporkan bahwa ia sedang cuti untuk memulihkan diri dari stres.
Wang, dituduh telah memimpin aksi kejahatan terorganisir di Chongqing. Akibatnya Wang dan Bo menjadi pusat perhatian, keduanya menjalani penyelidikan polisi atas keterlibatan dalam kejadian tersebut.
Sementara itu, Perdana Menteri China Wen Jiabao mengatakan penyelidikan telah menemukan sejumlah kemajuan. Namun Wen tidak memberikan rincian tentang detail penyelidikan.
Wen mengimbau kepada sejumlah pemerintah lokal untuk berhati-hati dan menjadikan kasus yang disebut insiden yang sangat serius ini sebagai sebuah pelajaran.(azh)
()