Kartel narkoba mengancam demokrasi di Amerika Latin
A
A
A
Sindonews.com - Organization of American States (OAS) mengatakan bahwa keberadaan sejumlah kartel narkoba mengancam demokrasi di Amerika Latin. OAS mengelar sebuah konfrensi kejahatan Amerika Latin di Meksiko. Pertemuan yang di rencanakan berlangsung selama dua hari ini, dihadiri perwakilan seluruh jaksa dari Amerika Latin.
Berbicara dalam sebuah konferensi OAS di Meksiko, Sekretaris Multidimensional Keamanan OAS, Adam Blackwell mengatakan bahwa kelompok kartel di Amerika Latin mampu mempengaruhi bahkan mengancam para politikus, tidak hanya itu mereka juga mampu menunjuk calon mereka sendiri.
Kepada seluruh delegasi yang hadir, Presiden Meksiko Felipe Calderon mengatakan bahwa, seluruh negara di Amerika Latin harus bekerja sama untuk menghentikan perkembangan kartel ini. "Kita tidak bisa menghadapi kejahatan lintas batas yang teroganisir sendirian, kita butuh kerjasama pemerintah dan warga dalam menghadapi tantangan ini" ungkap Calderon seperti dikutip dalam BBCnews.co.uk Jumat, (2/3/2012)
Calderon telah membuat sebuah kebijakan dalam pemerintahanya untuk melawan perkembangan kartel narkoba di Meksiko. Sejak tahun 2006, semenjak militer di kerahkan untuk memerangi kartel narkoba, pemerintah Meksiko telah berhasil menangkap 45.000 orang meksiko yang terlibat perdagangan dan produksi narkotika.
Besarnya aliran kokain dari Amerika Selatan ke Amerika Serikat memperngaruhi tiga negara besar di Amerika tengah Guatemala, Honduras dan El Salvador. Blackwell mengatakan bahwa kejahatan dan kekerasan menjadi ancaman besar bagi negara Amerika Latin, sepanjang tahun 2010, di Amerika LAtin tercatat 150000 kasus pembunuhan .
"Keterlibatankelompok geng dalam proses pemilu menciptakan sebuah kejahatan yang terorganisir dan mengancam proses domokratis dalam lembaga pemerintahan" tandas Blackwell. (wbs)
Berbicara dalam sebuah konferensi OAS di Meksiko, Sekretaris Multidimensional Keamanan OAS, Adam Blackwell mengatakan bahwa kelompok kartel di Amerika Latin mampu mempengaruhi bahkan mengancam para politikus, tidak hanya itu mereka juga mampu menunjuk calon mereka sendiri.
Kepada seluruh delegasi yang hadir, Presiden Meksiko Felipe Calderon mengatakan bahwa, seluruh negara di Amerika Latin harus bekerja sama untuk menghentikan perkembangan kartel ini. "Kita tidak bisa menghadapi kejahatan lintas batas yang teroganisir sendirian, kita butuh kerjasama pemerintah dan warga dalam menghadapi tantangan ini" ungkap Calderon seperti dikutip dalam BBCnews.co.uk Jumat, (2/3/2012)
Calderon telah membuat sebuah kebijakan dalam pemerintahanya untuk melawan perkembangan kartel narkoba di Meksiko. Sejak tahun 2006, semenjak militer di kerahkan untuk memerangi kartel narkoba, pemerintah Meksiko telah berhasil menangkap 45.000 orang meksiko yang terlibat perdagangan dan produksi narkotika.
Besarnya aliran kokain dari Amerika Selatan ke Amerika Serikat memperngaruhi tiga negara besar di Amerika tengah Guatemala, Honduras dan El Salvador. Blackwell mengatakan bahwa kejahatan dan kekerasan menjadi ancaman besar bagi negara Amerika Latin, sepanjang tahun 2010, di Amerika LAtin tercatat 150000 kasus pembunuhan .
"Keterlibatankelompok geng dalam proses pemilu menciptakan sebuah kejahatan yang terorganisir dan mengancam proses domokratis dalam lembaga pemerintahan" tandas Blackwell. (wbs)
()