Mayoritas setuju konstitusi baru Suriah

Sindonews.com - Suriah mengumumkan hasil jajak pendapat yang digelar oleh pemerintah, sebanyak 89,4 persen pemilih menyatakan persetujuan dengan konstitusi baru bagi Suriah.

Dalam konferensi pers, Menteri Dalam Negeri Suriah Mayor Jenderal Mohammad Ibrahim al-Shaar mengatakan, sebanyak 14,589,954 warga berhak mengikuti jajak pendapat ini namun hanya 8,376,447 orang yang turut berpartisipasi. Sebanyak 7,490,319 (89,4 persen pemilih) setuju dengan rancangan konstitusi baru bagi Suriah, sementara 753.208 (9 persen pemilih) tidak setuju, sementara itu 132.920 suara dinyatakan tidak sah.

Al-Shaar mengatakan, jumlah orang yang berpartisipasi dalam jajak pendapat ini cukup bagus, walaupun ancaman dan intimidasi dari kelompok bersenjata terus terjadi di berbagai wilayah di Suriah, sementara itu banyak sejumlah media mencoba menghasut agar warga Suriah tidak memberikan suara.

Al-Shaar menyebutkan bahwa teroris mencoba menghambat perjalanan para pemilih untuk sampai di tempat pemungutan suara, namun hal tersebut tidak memberikan dampak yang besar.

Dalam pernyataannya dia mengungkapakan sejumlah maskapai penerbangan Arab dan Barat mencoba menghalangi pengiriman surat suara ke berbagai negara dimana Suriah memiliki kantor perwakilan diplomatik. Dia mengatakan bahwa referendum ini digelar secara terbuka di berbagai titik di Suriah.

"Namun Suriah tetap membuka sejumlah titik pemungutan suara, di negera yang letaknya berdekatan dengan Suriah. Mereka cukup antusias, hasilnya baik," ujar Al-Shar seperti di kutip dalam SANA, Selasa (28/2/2012).

Al-Shaar menekankan bahwa undang-undang akan diperbaharui dengan munculnya pasal-pasal konstitusi baru. Hal ini menegaskan bahwa pemerintah Suriah serius menangani situasi keamanan di Suriah dan berusaha mengakhiri berbagai bentuk kekacauan di negeri ini.(azh)