Korsel minta China-Korut tak kejam dengan pengungsi
Jum'at, 24 Februari 2012 - 10:10 WIB

Korsel minta China-Korut tak kejam dengan pengungsi
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Korea Selatan (Korsel) desak China agar tidak berlaku kejam pada pengungsi dari Korea Utara (Korut).
Presiden Korsel, Lee Myung mendesak China untuk segera menindak arus pengungsi dari Korut sesuai dengan aturan internasional yang berlaku.
Baru-baru ini China dikabarkan sedang memproses pemulangan 30 orang calon pekerja ilegal yang berasal dari Korut.
Menurut sejumlah aktivis di Korut, para pengungsi ini menghadapi tuntutan hukuman berat, bahakan terancam hukuman mati.
Sebelumnya, pemerintah China mengatakan, bahwa para tenaga kerja ilegal harus dipulangkan ke negara asal mereka.
"Ketika hal ini terjadi pada pemberontak Korut, ini adalah hak pemerintah China untuk menjatuhkan sanksi bagi para pengungsi yang masuk ke negara mereka sesuai dengan hukum internasional, selama mereka bukan seorang kriminal," ungkap Lee BBC.co.uk, Kamis 23 Februari 2012.
Lee mengatakan, bahwa dia akan membahas isu pengungsi ini dalam pertemun PBB, yang akan diadakan pekan depan.
Sementara itu, beberapa warga Korut yang ditangkap secara terpisah masih menunggu untuk dipulangkan.
Pemerintah Korsel mulai melirik permasalahan ini setelah, timbul berbagai aksi protes dari aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), sejumlah artis dari Korsel, bahkan seorang anggota parlemen dari kelompok oposisi di Korsel juga telah menggelar aksi mogok makan memprotes sikap pemerintah China di luar gedung kedutaan China di Korut.
Selama ini, pemerintah China selalu memulangkan para pengungsi yang ditangkap di wilayah perbatasan, berdasarkan laporan yang didapatkan oleh wartawan BBC Lucy Williamson, perubahan sikap China disebabkan karena pemerintah Korut mulai bertindak tegas terpada warga negaranya yang mencoba melarikan diri.
Aktivis Korut yang berada di Korsel mengatakan, pemerintah Korut tidak segan-segan mengeluarkan hukuman mati bagi para pengungsi. Mereka juga mengancam keluarga pengungsi bahkan sampai tiga generasi dari keluarga mereka.
Sejak tahun 1950-an, 20.000 orang diperkirakan telah keluar dari Korut dengan mengambil rute perjalanan melalui China.(azh)
Presiden Korsel, Lee Myung mendesak China untuk segera menindak arus pengungsi dari Korut sesuai dengan aturan internasional yang berlaku.
Baru-baru ini China dikabarkan sedang memproses pemulangan 30 orang calon pekerja ilegal yang berasal dari Korut.
Menurut sejumlah aktivis di Korut, para pengungsi ini menghadapi tuntutan hukuman berat, bahakan terancam hukuman mati.
Sebelumnya, pemerintah China mengatakan, bahwa para tenaga kerja ilegal harus dipulangkan ke negara asal mereka.
"Ketika hal ini terjadi pada pemberontak Korut, ini adalah hak pemerintah China untuk menjatuhkan sanksi bagi para pengungsi yang masuk ke negara mereka sesuai dengan hukum internasional, selama mereka bukan seorang kriminal," ungkap Lee BBC.co.uk, Kamis 23 Februari 2012.
Lee mengatakan, bahwa dia akan membahas isu pengungsi ini dalam pertemun PBB, yang akan diadakan pekan depan.
Sementara itu, beberapa warga Korut yang ditangkap secara terpisah masih menunggu untuk dipulangkan.
Pemerintah Korsel mulai melirik permasalahan ini setelah, timbul berbagai aksi protes dari aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), sejumlah artis dari Korsel, bahkan seorang anggota parlemen dari kelompok oposisi di Korsel juga telah menggelar aksi mogok makan memprotes sikap pemerintah China di luar gedung kedutaan China di Korut.
Selama ini, pemerintah China selalu memulangkan para pengungsi yang ditangkap di wilayah perbatasan, berdasarkan laporan yang didapatkan oleh wartawan BBC Lucy Williamson, perubahan sikap China disebabkan karena pemerintah Korut mulai bertindak tegas terpada warga negaranya yang mencoba melarikan diri.
Aktivis Korut yang berada di Korsel mengatakan, pemerintah Korut tidak segan-segan mengeluarkan hukuman mati bagi para pengungsi. Mereka juga mengancam keluarga pengungsi bahkan sampai tiga generasi dari keluarga mereka.
Sejak tahun 1950-an, 20.000 orang diperkirakan telah keluar dari Korut dengan mengambil rute perjalanan melalui China.(azh)
()