Mantan Presiden Maladewa diajak koalisi
A
A
A
Sindonews.com - Pemimpin pengganti Presiden Maladewa ajak mantan presiden yang terguling untuk bergabung dengan pemerintah koalisi.
Pemimpin baru Maladewa, Mohammed Waheed Hassan Manik memberikan waktu selama empat hari kepada kepada mantan Mohamed Nasheed untuk kembali bergabung dengan pemerintah, berharap langkah ini akan menjadi sebuah jalan keluar bag masalah politik di Maladewa.
Mohammed Waheed Hassan Manik, membentuk pemerintahan koalisi sementara untuk menstabilakan wilayah ini sampai pemilu Presiden di gelar tahun depan.
Hari ini Hassan mengirim email kepada Nasheed, pemimpin Partai Demokrasi Maladewa. Hassan meminta partai untuk menginformasikan kepada pemerintah apakah mereka mau bergabung dengan pemerintahan koalisi sebelum hari Senin.
"Kami menekankan perlunya penyelesaian masalah politik dan menemukan solusi yang tepat," ungkap Hassan seperti dikutip dalam the bellingham herald, Kamis (16/2/2012).
Partai Nasheed belum memberikan tanggapan atas surat ini, namun dalam ajakan yang sebelumnya ia telah menolak. Nasheed mengatakan pemilu ulang harus dijadawalkan sesegara mungkin tanpa harus menunggu tahun depan. Dengan kesal Nasheed mengatakan bahwa ia dipaksa mundur dari jabatanya oleh tentara Maladewa, namun hal ini dibantah oleh Hassan.
Usulan pemerintah koalisi ini di sambut baik oleh PBB dan Amerika Serikat.
Anggota parlemen Maladewa mengatakan bahwa pergantian presiden bukanlah keinginan rakyat, hal ini merupakan aksi yang di dalangi oleh militer Maladewa.
Selasa 9 Februari 2012 mantan Presiden Mohamed Nasheed dipaksa keluar dengan mengunakan todongan senjata oleh perwira polisi dan militer yang memberontak serta mengancam akan memicu kerusuhan kalau ia tak meletakkan jabatan presiden.(azh)
Pemimpin baru Maladewa, Mohammed Waheed Hassan Manik memberikan waktu selama empat hari kepada kepada mantan Mohamed Nasheed untuk kembali bergabung dengan pemerintah, berharap langkah ini akan menjadi sebuah jalan keluar bag masalah politik di Maladewa.
Mohammed Waheed Hassan Manik, membentuk pemerintahan koalisi sementara untuk menstabilakan wilayah ini sampai pemilu Presiden di gelar tahun depan.
Hari ini Hassan mengirim email kepada Nasheed, pemimpin Partai Demokrasi Maladewa. Hassan meminta partai untuk menginformasikan kepada pemerintah apakah mereka mau bergabung dengan pemerintahan koalisi sebelum hari Senin.
"Kami menekankan perlunya penyelesaian masalah politik dan menemukan solusi yang tepat," ungkap Hassan seperti dikutip dalam the bellingham herald, Kamis (16/2/2012).
Partai Nasheed belum memberikan tanggapan atas surat ini, namun dalam ajakan yang sebelumnya ia telah menolak. Nasheed mengatakan pemilu ulang harus dijadawalkan sesegara mungkin tanpa harus menunggu tahun depan. Dengan kesal Nasheed mengatakan bahwa ia dipaksa mundur dari jabatanya oleh tentara Maladewa, namun hal ini dibantah oleh Hassan.
Usulan pemerintah koalisi ini di sambut baik oleh PBB dan Amerika Serikat.
Anggota parlemen Maladewa mengatakan bahwa pergantian presiden bukanlah keinginan rakyat, hal ini merupakan aksi yang di dalangi oleh militer Maladewa.
Selasa 9 Februari 2012 mantan Presiden Mohamed Nasheed dipaksa keluar dengan mengunakan todongan senjata oleh perwira polisi dan militer yang memberontak serta mengancam akan memicu kerusuhan kalau ia tak meletakkan jabatan presiden.(azh)
()