Jamaika hancurkan ribuan senjata api ilegal
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Jamaica hancurkan sekira setengah ton amunisi dan 2.000 senjata api. Ribuan senjata tersebut dilelehkan dalam sebuah tungku yang menyala.
Langkah ini dilakukan Jamaica sebagai upaya yang dirancang untuk memerangi perdagangan senjata, korupsi sekaligus mengurangi kejahatan dan kekerasan di Jamaika.
Polisi, Pemerintah dan perwakilan PBB hadir menyaksikan pembakaran berbagai jenis pistol di sebuah pabrik semen di Ibu Kota Kingston. Kebanyakan dari senjata itu merupakan senjata yang telah dinonaktifkan dan senjata hasil sitaan dari operasi penangkapan polisi tahun lalu.
Menteri Keamanan Nasional Peter Bunting mengatakan, upaya penghancuran senjata merupakan langkah awal yang penting menuju pengelolaan jumlah senjata yang cukup besar di Jamaika. Selain itu, upaya ini juga dilakukan untuk mengurangi risiko pencurian.
"Penghapusan ini akan membantu untuk mengurangi risiko kemungkinan senjata-senjata ini akan kembali diperdagangkan dalam perdagangan gelap," ungkap Bunting saat berada di gudang senjata Angkatan Constabulary Jamaika seprti dikutip dalam AP, Rabu (8/2/2012).
Bunting mengatakan sejauh ini negara di kepulauan Karibia menunjukkan kemajuan dalam memerangi kelompok geng dan kejahatan dibanding tahun 2010.
Sementara itu, koordinator regional PBB untuk pelucutan senjata dan pembangunan di Amerika Latin dan Karibia (Regional Center for Peace Disarmament and Development in Latin America and the Caribbean) William Godnick mengatakan tindakan ini merupakan langkah awal dari sebuah proses panjang.
"Masih banyak senjata dalam jumlah besar yang harus dihancurkan. Dimana tujuan utama dari pemusnahan senjata adalah untuk mencegah terjadinya pencurian dan kerugian lebih besar," ujar Godnick.
Tahun lalu, seorang sersan polisi Jamaika dijatuhi hukuman 15 tahun penjara karena mencuri senjata dan peluru dari gudang senjata Kingston. Ia ditahan setelah agen kepolisian menyita 18 senjata berkekuatan besar dan 11.000 butir amunisi yang dicuri untuk dijual kepada penjahat.(azh)
Langkah ini dilakukan Jamaica sebagai upaya yang dirancang untuk memerangi perdagangan senjata, korupsi sekaligus mengurangi kejahatan dan kekerasan di Jamaika.
Polisi, Pemerintah dan perwakilan PBB hadir menyaksikan pembakaran berbagai jenis pistol di sebuah pabrik semen di Ibu Kota Kingston. Kebanyakan dari senjata itu merupakan senjata yang telah dinonaktifkan dan senjata hasil sitaan dari operasi penangkapan polisi tahun lalu.
Menteri Keamanan Nasional Peter Bunting mengatakan, upaya penghancuran senjata merupakan langkah awal yang penting menuju pengelolaan jumlah senjata yang cukup besar di Jamaika. Selain itu, upaya ini juga dilakukan untuk mengurangi risiko pencurian.
"Penghapusan ini akan membantu untuk mengurangi risiko kemungkinan senjata-senjata ini akan kembali diperdagangkan dalam perdagangan gelap," ungkap Bunting saat berada di gudang senjata Angkatan Constabulary Jamaika seprti dikutip dalam AP, Rabu (8/2/2012).
Bunting mengatakan sejauh ini negara di kepulauan Karibia menunjukkan kemajuan dalam memerangi kelompok geng dan kejahatan dibanding tahun 2010.
Sementara itu, koordinator regional PBB untuk pelucutan senjata dan pembangunan di Amerika Latin dan Karibia (Regional Center for Peace Disarmament and Development in Latin America and the Caribbean) William Godnick mengatakan tindakan ini merupakan langkah awal dari sebuah proses panjang.
"Masih banyak senjata dalam jumlah besar yang harus dihancurkan. Dimana tujuan utama dari pemusnahan senjata adalah untuk mencegah terjadinya pencurian dan kerugian lebih besar," ujar Godnick.
Tahun lalu, seorang sersan polisi Jamaika dijatuhi hukuman 15 tahun penjara karena mencuri senjata dan peluru dari gudang senjata Kingston. Ia ditahan setelah agen kepolisian menyita 18 senjata berkekuatan besar dan 11.000 butir amunisi yang dicuri untuk dijual kepada penjahat.(azh)
()