Iran tuduh agen PBB bocorkan informasi nuklir
Jum'at, 20 Januari 2012 - 10:53 WIB

Iran tuduh agen PBB bocorkan informasi nuklir
A
A
A
Sindonews.com – Iran menuduh badan atom Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), International Atomic Energy Agency (IAEA) telah membocorkan informasi pengayaan nuklir di Iran. Tuduhan tersebut dilayangkan setelah ahli nuklir Iran dalam meninggal dalam sebuah ledakan bom magnetik di mobil.
Wakil duta besar Iran untuk PBB Eshagh Al Habib mengatakan, ada sebuah kecurigaan yang tinggi bahwa lingkaran teroris menggunakan data intelijen yang diperoleh dari PBB. Ia juga mengatakan bahwa korban Mostafa Ahmadi-Roshan (32) sebelumnya sempat bertemu dengan penyidik IAEA.
“Hal tersebut masuk dalam daftar laporan wawancara IAEA dengan ilmuan nuklir kami, untuk mengidentifikasi dan melakukan aksi berbahaya mereka. Badan dunia gagal untuk menjaga kerahasiaan data inspeksi fasilitas nuklir Iran,” ungkap Eshagh seperti dikutip Reuters, Jumat (20/1/2012).
Seorang pejabat Iran mengatakan bahwa ilmuan Iran yang tewas dalam sebuah ledakan bom minggu kemarin mungkin telah mengunakan informasi dari PBB.
“Ada sebuah fakta mengindikasikan bahwa agen PBB terlibat dalam membocorkan informasi data pengayaan nuklir Iran dan para ilmuan yang bekerja di pengayaan nuklir Iran,” katanya.
Sementara itu, Juru bicara PBB Martin Nesirky, mengatakan ia telah mengetahui tuduhan yang dilontarkan kepada badan atom internasional IAEA. Ahmadi-Roshan, merupakan ilmuan Iran kelima yang tewas dalam sebuah serangan bom dalam dua tahun terakhir.
Baik Amerika Serikat (AS) maupun PBB keduanya telah membantah tuduhan atas keterlibatanya dan mengutuk aksi pemboman tersebut.
DK PBB juga mengatakan bahwa penjatuhan sanksi terhadap Iran tidak termaksud dalam sanksi individual, seperti Ahmadi-Roshan dan juga Fereydoun Abbasi-Davani seorang ilmuan lain yang tewas dalam ledakan bom di dalam mobilnya November 2010.(azh)
Wakil duta besar Iran untuk PBB Eshagh Al Habib mengatakan, ada sebuah kecurigaan yang tinggi bahwa lingkaran teroris menggunakan data intelijen yang diperoleh dari PBB. Ia juga mengatakan bahwa korban Mostafa Ahmadi-Roshan (32) sebelumnya sempat bertemu dengan penyidik IAEA.
“Hal tersebut masuk dalam daftar laporan wawancara IAEA dengan ilmuan nuklir kami, untuk mengidentifikasi dan melakukan aksi berbahaya mereka. Badan dunia gagal untuk menjaga kerahasiaan data inspeksi fasilitas nuklir Iran,” ungkap Eshagh seperti dikutip Reuters, Jumat (20/1/2012).
Seorang pejabat Iran mengatakan bahwa ilmuan Iran yang tewas dalam sebuah ledakan bom minggu kemarin mungkin telah mengunakan informasi dari PBB.
“Ada sebuah fakta mengindikasikan bahwa agen PBB terlibat dalam membocorkan informasi data pengayaan nuklir Iran dan para ilmuan yang bekerja di pengayaan nuklir Iran,” katanya.
Sementara itu, Juru bicara PBB Martin Nesirky, mengatakan ia telah mengetahui tuduhan yang dilontarkan kepada badan atom internasional IAEA. Ahmadi-Roshan, merupakan ilmuan Iran kelima yang tewas dalam sebuah serangan bom dalam dua tahun terakhir.
Baik Amerika Serikat (AS) maupun PBB keduanya telah membantah tuduhan atas keterlibatanya dan mengutuk aksi pemboman tersebut.
DK PBB juga mengatakan bahwa penjatuhan sanksi terhadap Iran tidak termaksud dalam sanksi individual, seperti Ahmadi-Roshan dan juga Fereydoun Abbasi-Davani seorang ilmuan lain yang tewas dalam ledakan bom di dalam mobilnya November 2010.(azh)
()