Transfer tahanan Taliban tuai pro-kontra

Sindonews.com- Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana memidahkan tahanan
dari penjara militer di Guantanamo. Namun reaksi pro dan kontra terjadi di dalam Kongres Parlemen AS.

Pemerintah Obama saat ini sedang mempertimbangkan tawaran untuk mentransfer tahanan Taliban Teluk Guantanamo ke Afghanistan. Upaya dilakukan untuk meningkatkan prospek perdamaian Timur Tengah.

"Pemindahan tahanan dari penjara militer Teluk Guantanamo tidak akan berisiko. Justru ini akan meredakan situasi konflik berkepanjangan di Afganistan," kata seorang pejabat Gedung Putih Bruce Riedel kepada Reuters, Jumat (30/12/2011).

Ia mengatakan transfer tahanan bukan sebuah upaya pembebasan tetapi statusnya masih sebagai tahanan. Partai Demokrat sudah yakin kedepannya keamanan Afganistan akan lebih kondusif jika transfer tahanan dilakukan.

Bruce menambahkan, bahkan dalam kongres parlemen Amerika Serikat rencana
transfer tahanan didukung penuh oleh anggota partai Demokrat.

"Tapi yang jelas Presiden Obama telah memerintahkan kepada kami untuk selalu berdiskusi dengan partai Republik dalam kongres tentang transfer tahanan," ungkap Bruce.

Namun pandangan berbeda diungkapkan Senator Saxby Chambliss, orang nomor satu di Komite Intelejen dari partai Republik. Ia mengatakan perdamaian yang dilakukan oleh pemerintah Obama melalui rencana transfer tawanan tidak akan berpengaruh terhadap kondisi keamanan Afganistan.

"Mungkin jika dilanjutkan akan menjadi ancaman bagi AS" kata Senator Saxby.

Ia mengatakan tranfer tahanan ini tidak akan memberikan kontribusi nyata terhadap upaya memerangi teroris seperti yang selama ini dilakukan Amerika, bahkan hal ini akan menjadi risiko politik bagi AS. (wbs)