Serangan jantung, Pangeran Philip dioperasi

Sindonews.com - Suami Ratu Elzabeth, Pangeran Philip (90), dikabarkan menjalani operasi jantung akibat penyumbatan arteri koroner. Seperti dikutip reuters Sabtu (24/12/2011), operasi itu dilakukan setelah yang bersangkutan mendadak terkena serangan jantung Jumat 23 Desember.

Serangan jantung itu terjadi ketika ia tengah mempersiapkan perayaan natal bersama keluarga kerajaan. Sementara saat kejadian itu, Pangeran William dan istrinya, Catherine dikabarkan berada di Istana, Sandringham, Inggris Timur.

Juru bicara kerajaan melaporkan, Philip dilarikan ke Pusat Rumah Sakit Jantung Papworth, 60 mil dari Cambridge. dalam operasi sebuah tabung kecil atau stent di masukan kedalam jantungnya untuk menjaga pembuluh darah agar tetap terbuka. Selama ini,Philip dikenal sebagai sosok yang terbuka. Sikapnya blak- blakan dan cenderung kasar.

“Duk of Eidenburgh (sitilah gelar bangsawan kerajaan Inggris) sakit di dadanya di sebabkan karena penyumbatan arteri koroner,” kata juru bicara kerajaan. Nyawa Philip masih bisa diselamatkan, setelah berhasil ditangani dengan prosedur pemasangan stent yang berjalan lancar.

”Dia masih akan berada di rumah sakit untuk beberapa waktu. Dia masih dalam pengawasan," tambah juru bicara istana itu. Sedangkan pihak rumah sakit masih menolak untuk berkomentar soal kondisi Pangeran Philip saat ini.

Seminggu sebelumnya Pangeran Philip masih terlihat menghadiri acara makan siang bersama para staf. “Sebelumnya ia telah merasakan rasa nyeri yang sama namun saya tidak berfikir ke arah situ,” kata manatan juru bicara kerajaan, Dickie Arbiter kepada BBC.

Walaupun usianya semakin tua ia masih tetap menyibukan diri dengan out door seperti kegiatan sekolah, social. Beberapa lalu ia juga di kabarkan telah mengunjungi Australia dan Irlandia.

Seorang penulis kerajaan Penny Junor mengatakan, Ratu Elizabeth berperan sebagai raja. Namun demikian, Duke of Edinburgh perannya dalam keluarga sangat penting. Pangeran Philip terbilang di mata publik memang terlihat satu langkah di belakang sang istri. Tapi, ia memiliki pengaruh yang besar terhadap setiap keputusan sang ratu. Dan secara protokol tanda tangannya tetap di perlukan dalam prosedur protokol. Dia terbilang "the second handshake."

Dalam sebuah acara penghargaan 1997, sang ratu di depan publik pernah mengungkapkan, "Dia (pangeran Philip) adalah seseorang tidak mudah menerima pujian, tetapi dia orang yang sederhana, menjadi kekuataan saya dan menemani saya selama bertahun-tahun, dan dan saya berhutang budi yang besar kepadanya, lebih dari yang kita semua tahu” tandasnya.

Dari pernikahannya dengan Ratu Elizabeth, pria yang pernah berkarir di Angkatan Laut Amerika 1947 itu dikaruniai empat orang anak, salah satunya pangeran Charles pewaris tahta kerajaan.

Namun, pria yang lahir di Kepulauan Greek, Corfu 1921 itu pernah dituduh bersikap kejam terhadap Putri Diana sebelum meninggal akibat kecelakaan 1997. Dan setelah dilakukan pemeriksaan 2007 tuduhan itu tidak terbukti bahkan pembantu pangeran mengeluarkan surat pengakuan bahwa mereka (Philip dengan Putri Diana) memiliki hubungan yang dekat layaknya menantu dan mertua. (lin)