Militer Korut dukung Kim Jong-Un

Kamis, 22 Desember 2011 - 13:29 WIB
Militer Korut dukung Kim Jong-Un
Militer Korut dukung Kim Jong-Un
A A A
Sindonews.com – Dukungan terhadap Kim Jong-Un dipastikan akan terus mengalir untuk memegang tampuk kekuasaan Korea Utara (Korut) sepeninggal Kim Jong-Il yang wafat Sabtu 17 Desember 2011.

Dari pihak keluarga, dukungan diwakili oleh Jang Song-thaek (65). Jang merupakan paman dari Kim Jong-Un. Sementara sebagian besar petinggi militer Korea Utara juga memberikan dukungannya, termasuk perwira militer yang karirnya sedang menanjak, Ri Yong-ho.

“Saya tahu dia telah membangun pendukungnya sendiri di sekitar dia,” kata Presiden Korean Association of North Korean Studies, Koh Yu-hwan, kepada wartawan di Seoul, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/12/2011).

“Kim Jong-Un tidak hanya mendapatkan dukungan dari golongan tua seperti Jang, pamannya, para pendukung Kim Jong-Un yang berasal dari golongan muda juga akan segera muncul,” tambahnya.

Menurutnya, tidak mudah bagi Kim Jung-Un untuk mengadopsi gaya pemerintahan ayah dan kakeknya yang bergaya otoriter. Namun dipastikan Kim akan segera mengatur segalanya.

Mengenai kemungkinan terjadinya kudeta militer, Koh Yu-hwan jamin hal itu tidak akan terjadi. Pasalnya, pihak militer telah berjanji setia kepada Kim Jong-Il dan tidak mungkin melakukan pengkhianatan.

Apalagi, menurut sumber di kalangan militer mengatakan, militer Korea Utara juga telah berjanji kepada mendiang untuk melanjutkan pengembangan senjata nuklir. Namun bagi sejumlah analis, Kim muda tidak akan cukup mampu untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya, walau dia memiliki pendukung yang solid.

Namun untuk beberapa waktu ke depan, dipastikan situasi pemerintahan di Korea Utara relatif aman dan stabil. Karena situasi ini telah dipersiapkan oleh mendiang Kim Jong Il sebelum wafat.

Sementara itu, Presiden Thinktank Forum Pasifik CSIS Amerika Serikat, Ralph Cossa, berpendapat secara logis pemegang kekuasaan pengganti Kim Jong-Il akan tetap berada dalam satu kelompok yang sama. Karena keselamatan dan kelangsungan hidup mereka tergantung pada keberlangsungan rezim ini, dan Kim Jong-Un adalah manifestasi bagi kepentingan kelompoknya.

"Semua orang dalam kelompok memiliki kepentingan yang sama terhadap keberlangsungan rezim," terang Ralph Cossa. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6992 seconds (0.1#10.140)