China Kutuk AS Kaitkan Masalah LCS dengan Pandemi COVID-19

Selasa, 07 April 2020 - 22:08 WIB
China Kutuk AS Kaitkan Masalah LCS dengan Pandemi COVID-19
China Kutuk AS Kaitkan Masalah LCS dengan Pandemi COVID-19
A A A
BEIJING - China mengutuk Amerika Serikat (AS) karena mengaitkan masalah Laut China Selatan (LCS) dengan pandemi virus Corona baru, COVID-19. China kembali menegaskan bahwa LCS adalah wilayah teritorial mereka yang sah.

Pernyataan ini muncul setelah AS menuduh China mengeksploitasi pandemi global virus Corona untuk memperluas klaimnya yang melanggar hukum di LCS.

Pada konferensi pers, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menegaskan klaim Beijing yang sah atas LCS dengan menyatakan bahwa kepentingannya sejalan dengan hukum internasional dan praktik internasional yang relevan sambil mengulangi penolakannya terhadap keputusan Arbitrase Internasional terkait sengketa Laut Cina Selatan pada 2016.

"Posisi China dalam arbitrase seperti itu sudah jelas dan konsisten. Pemerintah Cina tidak menerima atau berpartisipasi dalam arbitrase dan tidak akan pernah mengakui atau menerima penghargaan terkait dan tidak akan menerima klaim atau tindakan berdasarkan penghargaan itu," tegas Zhao seperti dikutip dari CGTN, Selasa (7/4/2020).

Di tengah wabah pandemi COVID-19, Zhao mengatakan China menawarkan bantuan kepada negara-negara lain dengan kemampuan terbaiknya sekaligus mencegah wabah itu terjadi lagi di dalam negeri.

"Upaya dan kontribusi China telah diakui secara luas oleh komunitas internasional," tambah juru bicara itu, mendesak AS untuk berhenti mengaitkan masalah LCS dengan wabah pandemi dalam upaya untuk menyangkal klaim sah China dan membahayakan perdamaian dan stabilitas.

Zhao juga mencatat berulang kali LCS disalahgunakan oleh kapal perang AS. Ia memperingatkan itu adalah pelanggaran terhadap kedaulatan nasional dan integritas wilayah China, serta mengharapkan AS untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi hubungan bilateral dan pencegahan pandemi daripada mengejar jalur yang berlawanan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5700 seconds (0.1#10.140)