Demam, Tolak Pakai Masker dan Ludahi Orang, Penumpang Kereta Diborgol
A
A
A
BANGKOK - Seorang perempuan penumpang kereta api di Thailand diborgol petugas setelah menolak memakai masker wajah dan meludahi penumpang lain. Dia dikhawatirkan menyebarkan virus corona baru, COVID-19, karena menderita demam.
Mukda Juengthanasomboon, 53, naik kereta api di Nakhon Ratchasima, timur laut Thailand pada Jumat pagi pekan lalu ketika dia terlihat sakit. Dia bepergian ke provinsi Khon Kaen, wilayah tempat dia tinggal.
Namun, dia menjadi marah ketika staf kereta api memerintahkannya untuk mengenakan masker sesuai dengan hukum darurat untuk menghentikan penyebaran COVID-19.
Wanita itu dilaporkan berjalan di sepanjang gerbong kereta api sambil meludahi orang lain. Tindakannya memicu ketakutan dan menyebabkan para penumpang melarikan diri dari gerbong.
Para penumpang yang panik melaporkan wanita tersebut dan polisi memanggil petugas medis dengan alat pelindung untuk membantu mengendalikannya. Namun, Mukda juga meludahi para petugas medis ketika mereka memasuki gerbong.
Rekaman video yang dipublikasikan media setempat menunjukkan para petugas memborgol tangan Mukda lalu menjepitnya ke lantai dan mengikatnya ke tandu.
Dia akhirnya diseret keluar dari gerbong dan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk diperiksa terkait kemungkinan dirinya terinfeksi COVID-19.
Kepala petugas stasiun kereta api Nong Sun Ake Yungponkwan mengatakan mereka diberitahu oleh rumah sakit bahwa wanita itu memiliki gejala infeksi COVID-19. Dia memiliki suhu tubuh 37,9 derajat Celsius, sementara suhu tubuh normal adalah 36,5 -37,5 derajat Celsius.
"Rumah sakit mengatakan kepada kami bahwa dia sekarang dalam pengawasan karena hasil (pemeriksaan) suhu tubuhnya menunjukkan bahwa dia demam dan berisiko terinfeksi," katanya, seperti dikutip dari Daily Mirror, Selasa (7/4/2020).
"Gerbong kereta itu segera didesinfeksi untuk mencegah penyebaran COVID-19," lanjut dia.
Mukda telah dibawa ke kantor kesehatan umum di distrik Non Soong, Nakhon Ratchasima, sebelum dikarantina selama 14 hari. Pejabat tidak mengungkapkan apakah dia menderita COVID-19 atau tidak.
Naik kereta api maupun kereta bawah tanah tanpa masker pelindung saat ini dianggap ilegal di Thailand setelah memberlakukan keadaan darurat bulan lalu. Aturan ketat itu diberlakukan untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Pekan lalu seorang penumpang ditemukan tewas di atas kereta api Thailand dan dites positif COVID-19. Sebelumnya, penumpang itu meludahi orang lain ketika antre membeli tiket di stasiun.
Mukda Juengthanasomboon, 53, naik kereta api di Nakhon Ratchasima, timur laut Thailand pada Jumat pagi pekan lalu ketika dia terlihat sakit. Dia bepergian ke provinsi Khon Kaen, wilayah tempat dia tinggal.
Namun, dia menjadi marah ketika staf kereta api memerintahkannya untuk mengenakan masker sesuai dengan hukum darurat untuk menghentikan penyebaran COVID-19.
Wanita itu dilaporkan berjalan di sepanjang gerbong kereta api sambil meludahi orang lain. Tindakannya memicu ketakutan dan menyebabkan para penumpang melarikan diri dari gerbong.
Para penumpang yang panik melaporkan wanita tersebut dan polisi memanggil petugas medis dengan alat pelindung untuk membantu mengendalikannya. Namun, Mukda juga meludahi para petugas medis ketika mereka memasuki gerbong.
Rekaman video yang dipublikasikan media setempat menunjukkan para petugas memborgol tangan Mukda lalu menjepitnya ke lantai dan mengikatnya ke tandu.
Dia akhirnya diseret keluar dari gerbong dan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk diperiksa terkait kemungkinan dirinya terinfeksi COVID-19.
Kepala petugas stasiun kereta api Nong Sun Ake Yungponkwan mengatakan mereka diberitahu oleh rumah sakit bahwa wanita itu memiliki gejala infeksi COVID-19. Dia memiliki suhu tubuh 37,9 derajat Celsius, sementara suhu tubuh normal adalah 36,5 -37,5 derajat Celsius.
"Rumah sakit mengatakan kepada kami bahwa dia sekarang dalam pengawasan karena hasil (pemeriksaan) suhu tubuhnya menunjukkan bahwa dia demam dan berisiko terinfeksi," katanya, seperti dikutip dari Daily Mirror, Selasa (7/4/2020).
"Gerbong kereta itu segera didesinfeksi untuk mencegah penyebaran COVID-19," lanjut dia.
Mukda telah dibawa ke kantor kesehatan umum di distrik Non Soong, Nakhon Ratchasima, sebelum dikarantina selama 14 hari. Pejabat tidak mengungkapkan apakah dia menderita COVID-19 atau tidak.
Naik kereta api maupun kereta bawah tanah tanpa masker pelindung saat ini dianggap ilegal di Thailand setelah memberlakukan keadaan darurat bulan lalu. Aturan ketat itu diberlakukan untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Pekan lalu seorang penumpang ditemukan tewas di atas kereta api Thailand dan dites positif COVID-19. Sebelumnya, penumpang itu meludahi orang lain ketika antre membeli tiket di stasiun.
(mas)