Ingatkan Warga, Polisi India Pakai Helm Berbentuk Virus Corona

Sabtu, 04 April 2020 - 23:16 WIB
Ingatkan Warga, Polisi India Pakai Helm Berbentuk Virus Corona
Ingatkan Warga, Polisi India Pakai Helm Berbentuk Virus Corona
A A A
NEW DELHI - Seorang petugas polisi di India mengambil pendekatan baru terhadap pandemi virus Corona baru, Covid-19. Petugas polisi tersebut menggunakan helm berbentuk virus Corona.

Rajesh Babu, seorang petugas polisi di Chenai, mengenakan helm yang dibuat agar terlihat seperti virus Corona untuk menakut-nakuti orang ketika mereka melihatnya sedang berpatroli.

Menurut laporan Chenai Today, Rajesh memberhentikan para pengendara mobil dan motor, serta mencoba membuat mereka sadar akan pentingnya untuk terus tinggal di dalam rumah.

"Kami mengambil semua langkah, tetapi masih ada orang yang turun ke jalan. Karenanya, helm Corona ini adalah salah satu langkah yang kami ambil untuk memastikan bahwa orang-orang sadar akan keseriusan polisi," kata Babu, seperti dilansir Metro.

Dia mengatakan, helm berbentuk virus Corona dia gunakan agar setiap orang yang melihatnya teringat akan virus ini dan menyadari bahaya dari virus yang telah menginfeksi lebih dari satu juta orang di seluruh dunia tersebut.

"Helm adalah upaya untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Ketika saya memakai ini, pikiran tentang virus Corona muncul di benak para penumpang. Terutama anak-anak, yang bereaksi keras setelah melihat ini dan ingin dibawa pulang," ujarnya.

Sementara itu, otoritas pemerintah federal India memerintahkan para pejabat negara bagian Andhra Pradesh melakukan perburuan atau pelacakan besar-besaran terhadap lebih dari 1.000 anggota Jamaah Tabligh. Musababnya, pertemuan komunitas itu telah memicu ledakan jumlah kasus infeksi virus corona COVID-19 di negara tersebut.

Ribuan muslim anggota Jamaah Tabligh sebelumnya berkumpul di wilayah yang berjarak hampir 2.000 km dari Ibu Kota India, New Delhi. Dalam pelacakan besar-besaran selama lima hari ke depan, pihak berwenang di Andhra Pradesh menggunakan menara telepon seluler, basis data pemerintah, dan bahkan sukarelawan desa untuk menemukan hampir semua orang dalam daftar peserta komunitas tersebut. Tak hanya anggota Jamaah Tabligh, orang-orang yang kenal dekat anggota komunitas itu juga dilacak.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3132 seconds (0.1#10.140)