Raja Salman Bayar 60% Gaji 1,2 Juta Pekerja Saudi Selama 3 Bulan
A
A
A
RIYADH - Raja Salman meminta pemerintah menanggung 60% gaji pegawai Arab Saudi selama periode tiga bulan yang jumlahnya mencapai 9 miliar riyal (Rp40 triliun).
“Dana sebesar itu digunakan untuk membantu 1,2 juta pekerja di perusahaan-perusahaan yang terkena dampak wabah virus corona,” ungkap laporan kantor berita SPA.
Mekanisme bantuan akan disesuaikan dengan ketentuan dalam sistem asuransi pengangguran (SANID) yang mencakup 100% pegawai Saudi di berbagai fasilitas yang memiliki lima pegawai atau kurang dari itu.
Bantuan juga mencakup 70% perusahaan di mana jumlah pekerja Saudi melebihi lima orang.
Keputusan ini juga akan membebaskan gaji bulanan yang seharusnya dibayar majikan pada para pekerja selama periode kompensasi. Perusahaan-perusahaan dilarang mengharuskan pegawainya bekerja selama masa kompensasi itu.
Langkah ini merupakan paket ekonomi terbaru di Saudi untuk membantu mengatasi dampak keuangan akibat wabah yang telah menewaskan 21 orang dan jumlah kasus mencapai 1.885.
“Perusahaan-perusahaan yang terpaksa mempertimbangkan memecat pegawai akibat wabah sekarang dapat mengajukan ke pemerintah untuk menanggung 60% gaji pekerja selama tiga bulan mendatang sebesar 9.000 riyal (Rp40 juta) per bulan.
Menteri Keuangan Saudi Mohammed Al Jadaan berterima kasih pada Raja Salman dan menyeru perusahaan-perusahaan swasta melindung para pekerja serta mencari cara menghindari pemecatan selama masa kompensasi.
“Sebanyak 1,2 juta warga Saudi akan menikmati kebijakan baru itu dan komite di bawah otoritas keuangan akan menilai dukungan dan memantau kebijakan itu jika perlu diperpanjang setelah tiga bulan,” ungkap Al Jadaan.
Dia menjelaskan, bantuan itu akan dimulai pada April dengan pembayaran pertama ke perusahaan pada 3 Mei.
Pemerintah Saudi telah mengumumkan paket kebijakan untuk membantu perusahaan menghadapi wabah corona. Paket senilai 70 miliar riyal akan membebaskan perusahaan dari beberapa pajak dan biaya.
SPA juga menyoroti paket bantuan 50 miliar riyal untuk perbankan dan lembaga keuangan agar membantu bisnis kecil dan menengah.
Langkah ini diambil setelah pemerintah memperpanjang jam malam di beberapa wilayah pada Kamis (2/4).
Kota suci Makah dan Madinah sekarang menerapkan jam malam 24 jam, bertambah dari 15 jam per hari sebelumnya.
Di Dammam dan Taif serta Al Qatif, jam malam ditambah empat jam untuk memerangi wabah corona. Sejak Jumat (3/4), jam malam dimulai pukul 3 sore dan berakhir jam 6 pagi.
Riyadh dan Jeddah telah ditutup oleh otoritas, melarang orang masuk dan keluar kota, serta melarang pergerakan antar provinsi.
Mobil-mobil di kota-kota itu juga hanya diperbolehkan membawa satu penumpang untuk membatasi penyebaran virus.
Dari semua kasus baru, 48 kasus ada di Makah dan 46 di Madinah.
“Dana sebesar itu digunakan untuk membantu 1,2 juta pekerja di perusahaan-perusahaan yang terkena dampak wabah virus corona,” ungkap laporan kantor berita SPA.
Mekanisme bantuan akan disesuaikan dengan ketentuan dalam sistem asuransi pengangguran (SANID) yang mencakup 100% pegawai Saudi di berbagai fasilitas yang memiliki lima pegawai atau kurang dari itu.
Bantuan juga mencakup 70% perusahaan di mana jumlah pekerja Saudi melebihi lima orang.
Keputusan ini juga akan membebaskan gaji bulanan yang seharusnya dibayar majikan pada para pekerja selama periode kompensasi. Perusahaan-perusahaan dilarang mengharuskan pegawainya bekerja selama masa kompensasi itu.
Langkah ini merupakan paket ekonomi terbaru di Saudi untuk membantu mengatasi dampak keuangan akibat wabah yang telah menewaskan 21 orang dan jumlah kasus mencapai 1.885.
“Perusahaan-perusahaan yang terpaksa mempertimbangkan memecat pegawai akibat wabah sekarang dapat mengajukan ke pemerintah untuk menanggung 60% gaji pekerja selama tiga bulan mendatang sebesar 9.000 riyal (Rp40 juta) per bulan.
Menteri Keuangan Saudi Mohammed Al Jadaan berterima kasih pada Raja Salman dan menyeru perusahaan-perusahaan swasta melindung para pekerja serta mencari cara menghindari pemecatan selama masa kompensasi.
“Sebanyak 1,2 juta warga Saudi akan menikmati kebijakan baru itu dan komite di bawah otoritas keuangan akan menilai dukungan dan memantau kebijakan itu jika perlu diperpanjang setelah tiga bulan,” ungkap Al Jadaan.
Dia menjelaskan, bantuan itu akan dimulai pada April dengan pembayaran pertama ke perusahaan pada 3 Mei.
Pemerintah Saudi telah mengumumkan paket kebijakan untuk membantu perusahaan menghadapi wabah corona. Paket senilai 70 miliar riyal akan membebaskan perusahaan dari beberapa pajak dan biaya.
SPA juga menyoroti paket bantuan 50 miliar riyal untuk perbankan dan lembaga keuangan agar membantu bisnis kecil dan menengah.
Langkah ini diambil setelah pemerintah memperpanjang jam malam di beberapa wilayah pada Kamis (2/4).
Kota suci Makah dan Madinah sekarang menerapkan jam malam 24 jam, bertambah dari 15 jam per hari sebelumnya.
Di Dammam dan Taif serta Al Qatif, jam malam ditambah empat jam untuk memerangi wabah corona. Sejak Jumat (3/4), jam malam dimulai pukul 3 sore dan berakhir jam 6 pagi.
Riyadh dan Jeddah telah ditutup oleh otoritas, melarang orang masuk dan keluar kota, serta melarang pergerakan antar provinsi.
Mobil-mobil di kota-kota itu juga hanya diperbolehkan membawa satu penumpang untuk membatasi penyebaran virus.
Dari semua kasus baru, 48 kasus ada di Makah dan 46 di Madinah.
(sfn)