Inggris akan Berlakukan Lockdown Sebagian hingga 6 Bulan ke Depan
A
A
A
LONDON -
Wakil Kepala Medis Inggris, Jenny Harrie mengatakan, Inggris mungkin memerlukan waktu sekitar enam bulan untuk melihat apakah dapat mengendurkan lockdown sebagian karena Covid-19. Hampir 20 ribu orang terinfeksi Covid-19 di Inggris, dengan lebih dari 1.000 orang meninggal dunia.
Harries memperkirakan bahwa jumlah infeksi virus dapat memuncak dalam 12 minggu. Dia menyebut otoritas kesehatan akan meninjau dalam tiga minggu ke depan, apakah langkah-langkah restriktif berdampak pada penurunan infeksi.
"Jadi, saya pikir, tiga minggu untuk ditinjau, dua atau tiga bulan untuk melihat apakah kita benar-benar terjepit dan sekitar tiga sampai enam bulan idealnya, untuk melihat pada titik mana kita benar-benar dapat kembali normal dan masuk akal bahwa itu bisa lebih jauh dari itu," kata Harries.
Seperti dilansir Sputnik pada Senin (30/3/2020), Harrie kemudian memperingatkan bahwa jika social distancing terbukti berhasil, akan sangat berbahaya jika secara tiba-tiba kembali ke cara hidup normal.
"Jika kita berhenti, maka semua upaya kita akan sia-sia dan kita berpotensi melihat puncak infeksi kedua. Kita perlu terus memimpin upaya melawan virus tersebut dan kemudian secara bertahap kita akan dapat dengan mudah menyesuaikan beberapa langkah social distancing," jelasnya.
Wakil Kepala Medis Inggris, Jenny Harrie mengatakan, Inggris mungkin memerlukan waktu sekitar enam bulan untuk melihat apakah dapat mengendurkan lockdown sebagian karena Covid-19. Hampir 20 ribu orang terinfeksi Covid-19 di Inggris, dengan lebih dari 1.000 orang meninggal dunia.
Harries memperkirakan bahwa jumlah infeksi virus dapat memuncak dalam 12 minggu. Dia menyebut otoritas kesehatan akan meninjau dalam tiga minggu ke depan, apakah langkah-langkah restriktif berdampak pada penurunan infeksi.
"Jadi, saya pikir, tiga minggu untuk ditinjau, dua atau tiga bulan untuk melihat apakah kita benar-benar terjepit dan sekitar tiga sampai enam bulan idealnya, untuk melihat pada titik mana kita benar-benar dapat kembali normal dan masuk akal bahwa itu bisa lebih jauh dari itu," kata Harries.
Seperti dilansir Sputnik pada Senin (30/3/2020), Harrie kemudian memperingatkan bahwa jika social distancing terbukti berhasil, akan sangat berbahaya jika secara tiba-tiba kembali ke cara hidup normal.
"Jika kita berhenti, maka semua upaya kita akan sia-sia dan kita berpotensi melihat puncak infeksi kedua. Kita perlu terus memimpin upaya melawan virus tersebut dan kemudian secara bertahap kita akan dapat dengan mudah menyesuaikan beberapa langkah social distancing," jelasnya.
(esn)