Ilmuwan Inggris Lacak Mutasi Virus Corona untuk Petakan Penyebaran

Minggu, 29 Maret 2020 - 07:30 WIB
Ilmuwan Inggris Lacak...
Ilmuwan Inggris Lacak Mutasi Virus Corona untuk Petakan Penyebaran
A A A
LONDON - lmuwan Inggris akan melacak penyebaran virus Corona baru dan mengawasi munculnya mutasi dengan menggunakan sekuensing gen untuk menganalisis strain yang menyebabkan ribuan infeksi Covid-19 di seluruh negeri. Para peneliti akan mengumpulkan data dari sampel dari pasien yang terinfeksi di Inggris, Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara.

"Virus ini adalah salah satu ancaman terbesar yang dihadapi bangsa kita belakangan ini, dan penting untuk membantu kita melawannya adalah memahami bagaimana penyebarannya," kata Sharon Peacock, direktur layanan infeksi nasional Public Health England (PHE),

Peacock, seperti dilansir Japan Today menuturkan, bekerja dalam tim di seluruh Inggris, para ilmuwan akan memetakan dan menganalisis kode genetik lengkap dari sampel Covid-19.

"Urutan genomik akan membantu kita memahami Covid-19 dan penyebarannya. Itu juga dapat membantu memandu perawatan di masa depan dan melihat dampak intervensi," Patrick Vallance, kepala penasihat ilmiah pemerintah Inggris.

Dalam epidemi, sekuensing genom dapat membantu para ilmuwan memantau perubahan kecil dalam virus pada skala nasional atau internasional untuk memahami bagaimana penyebarannya dan apakah strain yang berbeda muncul.

"Saat ini, pertanyaan penting yang dapat kami bantu jawab dengan pengurutan adalah untuk membantu memahami peran impor internasional ke Inggris," kata Nick Loman, seorang profesor genomik mikroba dan bioinformatika di Universitas Birmingham.

Proyek senilai USD 23 juta, yang disebut Covid-19 Genomics UK Consortium itu akan dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute, yang berspesialisasi dalam penelitian genetika, PHE dan lembaga kesehatan masyarakat lainnya, serta National Health Service dan beberapa institusi akademik.

"Semua virus mengakumulasi mutasi dari waktu ke waktu, beberapa lebih cepat dari yang lain. Untuk Covid-19, ini baru saja dimulai, tetapi variasi yang muncul ini dapat dilacak secara terperinci," kata Paul Klenerman, seorang profesor di Universitas Oxford yang akan terlibat dalam proyek tersebut.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2092 seconds (0.1#10.140)