Sierra Leone Belajar dari Ebola untuk Bebas dari Covid-19

Minggu, 29 Maret 2020 - 04:30 WIB
Sierra Leone Belajar dari Ebola untuk Bebas dari Covid-19
Sierra Leone Belajar dari Ebola untuk Bebas dari Covid-19
A A A
FREETOWN - Sierra Leone adalah salah satu dari sedikit negara di mana tidak ada kasus virus Corona baru, Covid-19 terkonfirmasi. Sebagai negara yang menanggung beban paling besar akibat wabah Ebola 2014-2016 dengan 14.124 infeksi dan 3.956 kematian yang dikonfirmasi, Sierra Leone tidak mau mengambil risiko sejak pandemi Covid-19 baru mulai menyebar melalui Afrika Barat.

Sebelum wabah virus Corona, Sierra Leone adalah salah satu dari dua negara di Afrika dengan fasilitas untuk menguji virus, yakni P3-Lab yang dibangun oleh China selama wabah Ebola.

Kemudian, negara ini telah mendirikan tiga lokasi pengujian dengan kapasitas untuk melakukan 40 tes sehari, di samping unit isolasi 30-tempat tidur yang lengkap di 34 Rumah Sakit Militer.

"Jika perlu, pusat isolasi 100 tempat tidur dapat dengan cepat didirikan di Rumah Sakit Persahabatan China di Jui. Ada kewaspadaan, tetapi tidak takut," kata Menteri Kesehatan Sierra Leone, Alpha Wurie, seperti dilansir Al Arabiya.

Negara ini juga mendapat manfaat dari bantuan China kali ini. Duta Besar China untuk Sierra Leone, Hu Zhangliang mengatakan, Beijing menyumbangkan 1.000 alat uji, 1.000 masker bedah, 1.000 sarung tangan medis, 500 respirator N95, 500 set baju pelindung, 200 kacamata medis, dan generator 50kva.

Pemerintah Sierra Leone telah mengeluarkan serangkaian tindakan pencegahan, termasuk penangguhan semua perjalanan ke luar negeri oleh pejabat pemerintah, larangan pertemuan publik lebih dari 100 orang dan pada semua acara olahraga. Militer juga telah dikerahkan di bandara dan perbatasan darat untuk menegakkan karantina untuk semua pendatang yang datang dari negara-negara dengan lebih dari 200 kasus.

"Pada saat ini, kami tidak melihat alasan untuk panik atau mengunci. Tetapi segala sesuatunya dapat berubah dengan sangat cepat dan kami akan merespons perubahan cepat ini dengan kuat, hingga menyatakan keadaan darurat, untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat," kata Presiden Sierra Leoene, Julius Maada Bio.

Dalam sebuah tweet pada 19 Maret, Bio mengonfirmasi bahwa negara itu sedang mengerjakan tanggapan terhadap Covid-19 meskipun belum ada kasus yang dikonfirmasi.

“Meskipun tidak ada kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Sierra Leone saat ini, Kementerian Kesehatan dan Sanitasi telah mengaktifkan Pusat Operasi Darurat ke Tingkat 2 untuk mengoordinasikan kesiapsiagaan dan tanggapan awal. Kami telah mengaktifkan nomor kontak Darurat 117, ”kata Bio.

Dalam pernyataan lain, Bio mengatakan dia telah mengarahkan militer untuk segera menyebar ke bandara internasional kami dan titik-titik penyeberangan darat untuk meningkatkan keamanan dan mendukung kepatuhan dengan semua nasihat arahan kesehatan masyarakat."
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5729 seconds (0.1#10.140)