Korban Tewas Akibat Virus Corona di Inggris Bertambah Jadi 578
A
A
A
LONDON - Sebanyak 115 orang tewas di Inggris setelah dites positif virus corona, sehingga total korban meninggal dunia menjadi 578.
“Jumlah kasus yang dikonfirmasi meningkat menjadi 11.658 pada Kamis (26/3) dari 9.529 orang pada Rabu (25/3),” ungkap Kementerian Kesehatan Inggris pada hari ketiga lockdown yang diperintahkan Perdana Menteri (PM) Boris Johnson.
Inggris lebih lambat dibandingkan negara-negara Eropa lainnya dalam memperketat langkah social distancing (jarak sosial) dengan PM Johnson menunggu hingga Senin (23/3) malam untuk meminta pub dan restoran tutup dan orang tetap tinggal di rumah kecuali sangat penting.
Jumlah kasus dan kematian di Inggris lebih sedikit dibandingkan di Italia, Spanyol dan Prancis. Namun pejabat kesehatan memperingatkan puncak wabah itu masih beberapa pekan mendatang.
Data yang dirilis pada Kamis (26/3) itu tidak dapat dibandingkan langsung dengan data sehari sebelumnya karena sistem pencatatan kasus telah berubah.
Data pada Rabu (25/3) disusun dari jam 9 pagi hingga 5 sore pada 24 Maret, atau delapan jam. Adapun data Kamis (26/3) disusun mulai jam 5 sore pada 24 Maret hingga 5 sore 25 Maret, atau 24 jam.
Selanjutnya, data akan dirilis setiap hari sekitar pukul 2 sore, mencakup periode 24 jam yang berakhir pada hari sebelumnya pukul 5 sore.
“Jumlah kasus yang dikonfirmasi meningkat menjadi 11.658 pada Kamis (26/3) dari 9.529 orang pada Rabu (25/3),” ungkap Kementerian Kesehatan Inggris pada hari ketiga lockdown yang diperintahkan Perdana Menteri (PM) Boris Johnson.
Inggris lebih lambat dibandingkan negara-negara Eropa lainnya dalam memperketat langkah social distancing (jarak sosial) dengan PM Johnson menunggu hingga Senin (23/3) malam untuk meminta pub dan restoran tutup dan orang tetap tinggal di rumah kecuali sangat penting.
Jumlah kasus dan kematian di Inggris lebih sedikit dibandingkan di Italia, Spanyol dan Prancis. Namun pejabat kesehatan memperingatkan puncak wabah itu masih beberapa pekan mendatang.
Data yang dirilis pada Kamis (26/3) itu tidak dapat dibandingkan langsung dengan data sehari sebelumnya karena sistem pencatatan kasus telah berubah.
Data pada Rabu (25/3) disusun dari jam 9 pagi hingga 5 sore pada 24 Maret, atau delapan jam. Adapun data Kamis (26/3) disusun mulai jam 5 sore pada 24 Maret hingga 5 sore 25 Maret, atau 24 jam.
Selanjutnya, data akan dirilis setiap hari sekitar pukul 2 sore, mencakup periode 24 jam yang berakhir pada hari sebelumnya pukul 5 sore.
(sfn)