Raja Salman: Pertemuan G-20 akan Satukan Respon Global Hadapi Covid-19
A
A
A
RIYADH - Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud mengatakan, pertemuan G-20 akan menyatukan respons global terhadap pandemi virus Corona baru, Covid-19. Virus tersebut saat ini telah menginfeksi lebih dari 400 ribu orang di seluruh dunia.
"Ketika dunia menghadapi pandemi Covid-19 dan tantangan terhadap sistem perawatan kesehatan dan ekonomi global, kami mengadakan KTT G20 yang luar biasa ini untuk menyatukan upaya menuju respon global," kata Raja Salman.
"Semoga Tuhan menyelamatkan umat manusia dari segala kerusakan," sambungnya dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya, seperti dilansir Arab News pada Kamis (26/3/2020).
Pertemuan G20 biasanya dilaksanakan setahun sekali, tetapi dua pertemuan diadakan pada tahun 2009 dan 2010, di puncak krisis keuangan global.
Pertemuan, yang akan digelar secara virtual tersebut adalah tanda betapa seriusnya para pemimpin dunia menganggap ancaman virus bahwa mereka telah menyetujui pertemuan "luar biasa" menjelang pertemuan resmi yang dijadwalkan di Riyadh pada bulan November.
Organisasi Kesehatan Dunia, PBB, Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia adalah di antara organisasi internasional yang akan mengambil bagian, serta organisasi pembangunan lainnya.
Sejauh ini dalam respon ekonomi terhadap darurat kesehatan, pemerintah di seluruh dunia telah menghabiskan sekitar USD 4,5 triliun untuk paket stimulus keuangan dan bantuan ekonomi, yang terbesar adalah USD 2 triliun dalam bantuan yang disepakati oleh Kongres Amerika Serikat (AS) minggu ini.
"Ketika dunia menghadapi pandemi Covid-19 dan tantangan terhadap sistem perawatan kesehatan dan ekonomi global, kami mengadakan KTT G20 yang luar biasa ini untuk menyatukan upaya menuju respon global," kata Raja Salman.
"Semoga Tuhan menyelamatkan umat manusia dari segala kerusakan," sambungnya dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya, seperti dilansir Arab News pada Kamis (26/3/2020).
Pertemuan G20 biasanya dilaksanakan setahun sekali, tetapi dua pertemuan diadakan pada tahun 2009 dan 2010, di puncak krisis keuangan global.
Pertemuan, yang akan digelar secara virtual tersebut adalah tanda betapa seriusnya para pemimpin dunia menganggap ancaman virus bahwa mereka telah menyetujui pertemuan "luar biasa" menjelang pertemuan resmi yang dijadwalkan di Riyadh pada bulan November.
Organisasi Kesehatan Dunia, PBB, Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia adalah di antara organisasi internasional yang akan mengambil bagian, serta organisasi pembangunan lainnya.
Sejauh ini dalam respon ekonomi terhadap darurat kesehatan, pemerintah di seluruh dunia telah menghabiskan sekitar USD 4,5 triliun untuk paket stimulus keuangan dan bantuan ekonomi, yang terbesar adalah USD 2 triliun dalam bantuan yang disepakati oleh Kongres Amerika Serikat (AS) minggu ini.
(esn)