Saudi Terapkan Jam Malam untuk Hambat Penyebaran Wabah Corona
A
A
A
RIYADH - Arab Saudi menerapkan jam malam nasional mulai Senin (23/3) setelah terjadi peningkatan kasus virus corona.
“Raja Salman memerintahkan jam malam mulai pukul 7 malam hingga 6 pagi selama 21 hari untuk memperlambat penyebaran virus. Jam malam mulai berlaku pada Senin (23/3) malam,” ungkap laporan kantor berita SPA.
Enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mencatat lebih dari 1.700 infeksi dan empat orang tewas akibat virus itu. Saudi memiliki kasus korban tewas tertinggi dengan 511 kasus infeksi yang dikonfirmasi.
Uni Emirat Arab (UEA) yang menjadi pusat transit udara utama akan menghentikan semua penerbangan penumpang dan transit menuju dan dari negara itu selama dua pekan. Operasi pesawat kargo masih berlanjut.
Emirates merupakan salah satu maskapai jarak jauh terbesar di dunia. Maskapai negara UEA itu menyatakan akan menghentikan operasi pesawat penumpang pekan ini, kecuali penerbangan repatriasi ke 13 negara.
UEA juga akan menutup pusat perbelanjaan dan komersial mulai Rabu (25/3), membiarkan apotek, supermarket dan pasar produk grosir tetap buka. Layanan pengiriman juga diizinkan tetap beroperasi.
UEA meminta publik tetap berad di rumah tapi belum mengumumkan penghentian pekerjaan di sektor swasta dan publik. Meski demikian, beberapa lembaga negara telah meminta pegawai bekerja dari rumah.
Kawasan itu terus meningkatkan langkah untuk memerangi penyebaran penyakit itu. Kuwait dan Arab Saudi menjadi beberapa negara pertama yang mengambil langkah drastis seperti menghentikan penerbangan internasional, menghentikan pekerjaan di sebagian besar lembaga dan menutup tempat publik.
Kuwait telah mencatat 189 infeksi. Qatar memiliki 494 kasus yang sebagian besar merupakan pekerja migran.
“Raja Salman memerintahkan jam malam mulai pukul 7 malam hingga 6 pagi selama 21 hari untuk memperlambat penyebaran virus. Jam malam mulai berlaku pada Senin (23/3) malam,” ungkap laporan kantor berita SPA.
Enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mencatat lebih dari 1.700 infeksi dan empat orang tewas akibat virus itu. Saudi memiliki kasus korban tewas tertinggi dengan 511 kasus infeksi yang dikonfirmasi.
Uni Emirat Arab (UEA) yang menjadi pusat transit udara utama akan menghentikan semua penerbangan penumpang dan transit menuju dan dari negara itu selama dua pekan. Operasi pesawat kargo masih berlanjut.
Emirates merupakan salah satu maskapai jarak jauh terbesar di dunia. Maskapai negara UEA itu menyatakan akan menghentikan operasi pesawat penumpang pekan ini, kecuali penerbangan repatriasi ke 13 negara.
UEA juga akan menutup pusat perbelanjaan dan komersial mulai Rabu (25/3), membiarkan apotek, supermarket dan pasar produk grosir tetap buka. Layanan pengiriman juga diizinkan tetap beroperasi.
UEA meminta publik tetap berad di rumah tapi belum mengumumkan penghentian pekerjaan di sektor swasta dan publik. Meski demikian, beberapa lembaga negara telah meminta pegawai bekerja dari rumah.
Kawasan itu terus meningkatkan langkah untuk memerangi penyebaran penyakit itu. Kuwait dan Arab Saudi menjadi beberapa negara pertama yang mengambil langkah drastis seperti menghentikan penerbangan internasional, menghentikan pekerjaan di sebagian besar lembaga dan menutup tempat publik.
Kuwait telah mencatat 189 infeksi. Qatar memiliki 494 kasus yang sebagian besar merupakan pekerja migran.
(sfn)