Situasi Saudi Kian Parah, Penerbangan dan Kereta Dihentikan 14 Hari
A
A
A
RIYADH - Situasi wabah virus corona di Arab Saudi semakin parah. Pemerintah telah menghentikan semua penerbangan domestik, layanan bus, taksi dan kereta selama 14 hari mulai Sabtu (21/3).
"Langkah itu dilakukan sebagai pencegahan untuk membatasi penyebaran virus corona," ungkap sumber di Kementerian Dalam Negeri Saudi, dilansir Reuters.
Wabah virus corona telah memicu kepanikan di pasar global dan membuat beberapa negara menerapkan lockdown.
Arab Saudi telah mengonfirmasi 274 infeksi dan belum ada korban tewas. Adapun di dunia, pandemi itu telah menewaskan sekitar 10.000 orang dan menginfeksi lebih dari 240.000 orang.
Pemerintah Saudi bekerja cepat untuk mengatasi dampak wabah corona. Mereka berupaya menjamin keselamatan warga dan penduduknya.
Untuk mengatasi dampak fiscal, keuangan dan ekonomi, Menteri Keuangan, Pelaksana Menteri Ekonomi dan Perencanaan Saudi Mohammed Bin Abdullah Al-Jadaan menyatakan, “Pemerintah telah mengambil langkah pencegahan untuk melindungi warga negara dan penduduk di kerajaan dan menjamin sumber daya keuangan yang akan menjamin bahwa semua langkah pencegahan untuk membatasi penyebaran virus dan mengatasi konsekuensi krisis, serta melindungi fasilitas pemerintah dan lembaga serta menjamin keberlanjutan kerja mereka.”
Dia menekankan kesehatan dan keselamatan warga menjadi prioritas pemerintah.
“Pemerintah akan melakukan semua langkah yang diperlukan untuk sektor kesehatan, menyediakan layanan kesehatan yang diperlukan untuk pencegahan, perawatan dan kontrol infeksi,” papar Mohammed Bin Abdullah.
Pemerintah Saudi juga menyiapkan inisiatif untuk mendukung sektor swasta, terutama usaha kecil dan menengah serta aktivitas ekonomi yang paling terdampak virus itu.
Paket stimulus keuangan untuk inisiatif itu mencapai lebih dari 70 miliar real Saudi. “Pemerintah juga mengumumkan paket 50 miliar real Saudi untuk mendukung sektor perbankan, lembaga keuangan dan usaha kecil dan menengah,” ujar dia.
Menurut dia, fokus pemerintah adalah amengatasi ancaman terhadap kesehatan dan komunitas. Pemerintah juga akan terus memperbaiki efisiensi fiskal dan kinerja ekonomi dalam menghadapi dampak penyebaran virus itu.
"Langkah itu dilakukan sebagai pencegahan untuk membatasi penyebaran virus corona," ungkap sumber di Kementerian Dalam Negeri Saudi, dilansir Reuters.
Wabah virus corona telah memicu kepanikan di pasar global dan membuat beberapa negara menerapkan lockdown.
Arab Saudi telah mengonfirmasi 274 infeksi dan belum ada korban tewas. Adapun di dunia, pandemi itu telah menewaskan sekitar 10.000 orang dan menginfeksi lebih dari 240.000 orang.
Pemerintah Saudi bekerja cepat untuk mengatasi dampak wabah corona. Mereka berupaya menjamin keselamatan warga dan penduduknya.
Untuk mengatasi dampak fiscal, keuangan dan ekonomi, Menteri Keuangan, Pelaksana Menteri Ekonomi dan Perencanaan Saudi Mohammed Bin Abdullah Al-Jadaan menyatakan, “Pemerintah telah mengambil langkah pencegahan untuk melindungi warga negara dan penduduk di kerajaan dan menjamin sumber daya keuangan yang akan menjamin bahwa semua langkah pencegahan untuk membatasi penyebaran virus dan mengatasi konsekuensi krisis, serta melindungi fasilitas pemerintah dan lembaga serta menjamin keberlanjutan kerja mereka.”
Dia menekankan kesehatan dan keselamatan warga menjadi prioritas pemerintah.
“Pemerintah akan melakukan semua langkah yang diperlukan untuk sektor kesehatan, menyediakan layanan kesehatan yang diperlukan untuk pencegahan, perawatan dan kontrol infeksi,” papar Mohammed Bin Abdullah.
Pemerintah Saudi juga menyiapkan inisiatif untuk mendukung sektor swasta, terutama usaha kecil dan menengah serta aktivitas ekonomi yang paling terdampak virus itu.
Paket stimulus keuangan untuk inisiatif itu mencapai lebih dari 70 miliar real Saudi. “Pemerintah juga mengumumkan paket 50 miliar real Saudi untuk mendukung sektor perbankan, lembaga keuangan dan usaha kecil dan menengah,” ujar dia.
Menurut dia, fokus pemerintah adalah amengatasi ancaman terhadap kesehatan dan komunitas. Pemerintah juga akan terus memperbaiki efisiensi fiskal dan kinerja ekonomi dalam menghadapi dampak penyebaran virus itu.
(sfn)