6 Kebocoran Dokumen Rahasia Negara yang Gemparkan Dunia
A
A
A
BANYAK peristiwa besar yang di dalamnya menyimpan banyak rahasia. Namanya rahasia tentu saja terus ditutup-tutupi. Namun ketika rahasia tersebut bocor, khalayak ramai pun terhenyak. Berikut dokumen-dokuomen rahasia negara yang bocor hingga menggemparkan dunia.
1. Bocoran Dokumen Pengelolaan Kamp Muslim di Xinjiang
Harian The New York Times memperoleh bocoran salinan dokumen 400 halaman yang berisi tentang bagaimana pemerintah China mengelola kamp penahanan bagi etnis minoritas muslim di Provinsi Xinjiang. Pemerintah China selama tiga tahun terakhir diduga menahan sekitar satu juta muslim dari etnis Uighur, Kazakhs dan lainnya di Xinjiang di banyak kamp penahanan.
Pemerintah China yang dikuasai Partai Komunis sudah membantah kritikan dari dunia internasional tentang kamp penahanan itu. Mereka menyebut tempat pelatihan/kursus itu memakai metode halus untuk memerangi ekstremisme Islam. Namun bocoran dokumen mengatakan sebaliknya.
2. Dokumen Rahasia Ungkap Pengaruh Kuat Iran dalam Pemerintahan Irak
Dokumen berisi arsip kabel rahasia intelijen diperoleh The Intercept dan dibagikan kepada The New York Times. Isinya mengungkapkan secara rinci bagaimana peran Iran di dalam pemerintahan Irak.
Bocoran tersebut mengungkap pengaruh besar Iran di Irak, merinci tahun-tahun kerja keras mata-mata Iran untuk mengkooptasi para pemimpin negara tersebut, membayar agen intelijen Irak yang bekerja untuk Amerika untuk berpindah pihak, dan menyusup ke setiap aspek kehidupan politik, ekonomi dan agama Irak. Dilansir dari New York Times, dalam bocoran dokumen itu juga menunjukkan bagaimana Iran, di hampir setiap kesempatan, mengalahkan Amerika Serikat dalam perebutan pengaruh di Irak.
3. Bocoran Dokumen Cara Cambridge Analytica Menangkan Trump dalam Pilpres 2016
Pada 2018, media Inggris, The Guardian mendapatkan bocoran dokumen internal tentang cetak biru perusahaan konsultan politik Cambridge Analytica yang mengklaim memenangkan Donald Trump dalam pemilu presiden 2016 dengan memakai media sosial dan digital seperti Google, Snapchat, Twitter, YouTube, dan Facebook. Nama Cambridge Analytica juga dikaitkan dengan berita pencurian jutaan data pribadi pengguna Facebook.
Materi presentasi sepanjang 27 halaman itu dibuat oleh pegawai Cambridge Analytica yang terlibat dalam kampanye Trump pada pilpres 2016. Seorang mantan pegawai mengatakan tentang rincian bagaimana teknik tim kampanye Trump untuk menyasar para pemilih AS melalui berbagai kanal digital di internet.
4. Kebohongan Amerika di Afghanistan
Selama 18 tahun AS berperang di Afghanistan. Sebagai bagian dari proyek pemerintah untuk mencari tahu apa yang salah, sebuah lembaga federal mewawancarai lebih dari 400 orang yang terlibat langsung dengan perang ini.
Dalam wawancara ini, para jenderal, duta besar, diplomat, dan individu menyampaikan kesaksiannya tentang kesalahan-yang membuat perang Afghanistan justru berlangsung semakin lama. Setelah bertarung secara hukum selama tiga tahun, harian The Washington Post merilis lebih dari 2.000 halaman wawancara bertajuk "Lessons Learned".
Dari wawancara terungkap tidak ada kesepakatan soal apa yang menjadi tujuan perang, apalagi tentang bagaimana mengakhirinya. Untuk mendukung hasil wawancara itu, The Washington Post juga memperoleh ratusan memo rahasia mantan Menteri Pertahanan Donald H Rumsfeld.
Memo Rumsfeld mengungkap sebuah rahasia bagaimana tiga presiden AS selama dua dekade gagal memenuhi janji untuk mengakhiri perang. Bertahun-tahun, pejabat AS gagal memberi tahu publik tentang apa yang sebenarnya terjadi di Afghanistan.
5. WikiLeaks Bocorkan Kabel Diplomatik AS
WikiLeaks merilis dokumen yang paling diingat pada 2010, yakni 250.000 lebih kabel diplomatik Departemen Luar Negeri AS dari kedutaan besarnya di dunia. Antara lain mengungkapkan bahwa AS memata-matai Sekretaris Jenderal PBB saat itu Ban Ki-moon dan perwakilan Dewan Keamanan PBB lainnya.
Kabel diplomatik menggambarkan Kanselir Jerman Angela Merkel sebagai orang yang kurang kreatif, sementara Presiden Prancis Nicolas Sarkozy digambarkan sebagai orang yang rentan dan otoriter. Presiden Barack Obama dinasihati bahwa dukungan Sarkozy untuk perang di Afganistan dapat diamankan dengan menggunakan "sanjungan". Partai Konservatif Inggris juga merasa malu dengan kebocoran kabel, di mana mereka menjanjikan untuk menjalankan rezim pro-Amerika dan membeli lebih banyak senjata dari AS jika mereka berkuasa.
6. Dokumen Rahasia Militer Israel
Dokumen resmi berkategori rahasia negara tentang dua sistem militer Israel yang sangat rahasia, bocor ke publik secara online.Kebocoran dokumen milik Pasukan Pertahanan Israel (IDF) itu digambarkan sebagai "kesalahan keamanan informasi serius". Dokumen tersebut mengungkapkan informasi rahasia mengenai kemampuan dan metode operasional IDF.
Seperti dilansir Middle East Monitor pada 7 Maret 2018, dokumen yang bocor itu ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman. Surat kabar Israel, Hareetz mengatakan meski isi dari dokumen itu dapat dilihat bebas masyarakat di Internet, namun media telah dilarang menulisnya karena akan dianggap sebagai pelanggaran peraturan sensor militer.
1. Bocoran Dokumen Pengelolaan Kamp Muslim di Xinjiang
Harian The New York Times memperoleh bocoran salinan dokumen 400 halaman yang berisi tentang bagaimana pemerintah China mengelola kamp penahanan bagi etnis minoritas muslim di Provinsi Xinjiang. Pemerintah China selama tiga tahun terakhir diduga menahan sekitar satu juta muslim dari etnis Uighur, Kazakhs dan lainnya di Xinjiang di banyak kamp penahanan.
Pemerintah China yang dikuasai Partai Komunis sudah membantah kritikan dari dunia internasional tentang kamp penahanan itu. Mereka menyebut tempat pelatihan/kursus itu memakai metode halus untuk memerangi ekstremisme Islam. Namun bocoran dokumen mengatakan sebaliknya.
2. Dokumen Rahasia Ungkap Pengaruh Kuat Iran dalam Pemerintahan Irak
Dokumen berisi arsip kabel rahasia intelijen diperoleh The Intercept dan dibagikan kepada The New York Times. Isinya mengungkapkan secara rinci bagaimana peran Iran di dalam pemerintahan Irak.
Bocoran tersebut mengungkap pengaruh besar Iran di Irak, merinci tahun-tahun kerja keras mata-mata Iran untuk mengkooptasi para pemimpin negara tersebut, membayar agen intelijen Irak yang bekerja untuk Amerika untuk berpindah pihak, dan menyusup ke setiap aspek kehidupan politik, ekonomi dan agama Irak. Dilansir dari New York Times, dalam bocoran dokumen itu juga menunjukkan bagaimana Iran, di hampir setiap kesempatan, mengalahkan Amerika Serikat dalam perebutan pengaruh di Irak.
3. Bocoran Dokumen Cara Cambridge Analytica Menangkan Trump dalam Pilpres 2016
Pada 2018, media Inggris, The Guardian mendapatkan bocoran dokumen internal tentang cetak biru perusahaan konsultan politik Cambridge Analytica yang mengklaim memenangkan Donald Trump dalam pemilu presiden 2016 dengan memakai media sosial dan digital seperti Google, Snapchat, Twitter, YouTube, dan Facebook. Nama Cambridge Analytica juga dikaitkan dengan berita pencurian jutaan data pribadi pengguna Facebook.
Materi presentasi sepanjang 27 halaman itu dibuat oleh pegawai Cambridge Analytica yang terlibat dalam kampanye Trump pada pilpres 2016. Seorang mantan pegawai mengatakan tentang rincian bagaimana teknik tim kampanye Trump untuk menyasar para pemilih AS melalui berbagai kanal digital di internet.
4. Kebohongan Amerika di Afghanistan
Selama 18 tahun AS berperang di Afghanistan. Sebagai bagian dari proyek pemerintah untuk mencari tahu apa yang salah, sebuah lembaga federal mewawancarai lebih dari 400 orang yang terlibat langsung dengan perang ini.
Dalam wawancara ini, para jenderal, duta besar, diplomat, dan individu menyampaikan kesaksiannya tentang kesalahan-yang membuat perang Afghanistan justru berlangsung semakin lama. Setelah bertarung secara hukum selama tiga tahun, harian The Washington Post merilis lebih dari 2.000 halaman wawancara bertajuk "Lessons Learned".
Dari wawancara terungkap tidak ada kesepakatan soal apa yang menjadi tujuan perang, apalagi tentang bagaimana mengakhirinya. Untuk mendukung hasil wawancara itu, The Washington Post juga memperoleh ratusan memo rahasia mantan Menteri Pertahanan Donald H Rumsfeld.
Memo Rumsfeld mengungkap sebuah rahasia bagaimana tiga presiden AS selama dua dekade gagal memenuhi janji untuk mengakhiri perang. Bertahun-tahun, pejabat AS gagal memberi tahu publik tentang apa yang sebenarnya terjadi di Afghanistan.
5. WikiLeaks Bocorkan Kabel Diplomatik AS
WikiLeaks merilis dokumen yang paling diingat pada 2010, yakni 250.000 lebih kabel diplomatik Departemen Luar Negeri AS dari kedutaan besarnya di dunia. Antara lain mengungkapkan bahwa AS memata-matai Sekretaris Jenderal PBB saat itu Ban Ki-moon dan perwakilan Dewan Keamanan PBB lainnya.
Kabel diplomatik menggambarkan Kanselir Jerman Angela Merkel sebagai orang yang kurang kreatif, sementara Presiden Prancis Nicolas Sarkozy digambarkan sebagai orang yang rentan dan otoriter. Presiden Barack Obama dinasihati bahwa dukungan Sarkozy untuk perang di Afganistan dapat diamankan dengan menggunakan "sanjungan". Partai Konservatif Inggris juga merasa malu dengan kebocoran kabel, di mana mereka menjanjikan untuk menjalankan rezim pro-Amerika dan membeli lebih banyak senjata dari AS jika mereka berkuasa.
6. Dokumen Rahasia Militer Israel
Dokumen resmi berkategori rahasia negara tentang dua sistem militer Israel yang sangat rahasia, bocor ke publik secara online.Kebocoran dokumen milik Pasukan Pertahanan Israel (IDF) itu digambarkan sebagai "kesalahan keamanan informasi serius". Dokumen tersebut mengungkapkan informasi rahasia mengenai kemampuan dan metode operasional IDF.
Seperti dilansir Middle East Monitor pada 7 Maret 2018, dokumen yang bocor itu ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman. Surat kabar Israel, Hareetz mengatakan meski isi dari dokumen itu dapat dilihat bebas masyarakat di Internet, namun media telah dilarang menulisnya karena akan dianggap sebagai pelanggaran peraturan sensor militer.
(poe)