PM Baru Malaysia Batal Sambangi Indonesia karena Wabah Corona
A
A
A
JAKARTA - Perdana Menteri (PM) baru Malaysia, Muhyiddin Yassin, membatalkan kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia setelah virus corona baru, COVID-19, menyebar di seluruh dunia.
Pembatalan kunjungan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Hishammuddin Hussein dalam konferensi video dengan Menlu Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi pada Jumat (20/3/2020). Konferensi video kedua diplomat itu berlangsung 45 menit.
"Kami membahas tentang kunjungan resmi YAB (Yang Amat Berhormat) Perdana Menteri ke Indonesia yang dijadwalkan untuk akhir Maret, tetapi sekarang telah ditunda," kata Menlu Hishammuddin.
"Selain itu, saya dan (Menlu) Retno membahas KTT ASEAN yang akan diadakan di Vietnam bulan depan. Namun sebagian besar konferensi video kami berfokus pada COVID-19 dan kami berdua berbagi pengalaman negara kami dalam menangani warga kami yang terdampar di luar negeri karena pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh negara-negara di mana mereka berada," ujar
Dia mengatakan pemerintah Malaysia berupaya membantu warganya yang telantar di luar negeri, khususnya di Indonesia. Dia mengandalkan bantuan Indonesia dengan prinsip hubungan bilateral kedua negara.
"Kami sepakat untuk berkolaborasi dalam melibatkan kedua negara sehingga kami dapat membantu warga kami yang telantar. Selain itu, kami juga memusatkan perhatian pada warga Malaysia dan Indonesia yang terlibat dalam kluster tabligh di kedua negara dan bagaimana kami dapat mengelola wabah dari kluster ini," imbuh dia.
Dia berharap kedua Kementerian Luar Negeri bekerja lebih erat bersama karena Malaysia dan Indonesia memiliki hubungan lama yang melampaui dari sekadar hubungan bilateral. "Saya yakin hubungan antara saya dan Retno ini akan berkembang untuk kemajuan negara dan rakyat kita," katanya, dikutip dari halaman Facebook-nya.
Pembatalan kunjungan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Hishammuddin Hussein dalam konferensi video dengan Menlu Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi pada Jumat (20/3/2020). Konferensi video kedua diplomat itu berlangsung 45 menit.
"Kami membahas tentang kunjungan resmi YAB (Yang Amat Berhormat) Perdana Menteri ke Indonesia yang dijadwalkan untuk akhir Maret, tetapi sekarang telah ditunda," kata Menlu Hishammuddin.
"Selain itu, saya dan (Menlu) Retno membahas KTT ASEAN yang akan diadakan di Vietnam bulan depan. Namun sebagian besar konferensi video kami berfokus pada COVID-19 dan kami berdua berbagi pengalaman negara kami dalam menangani warga kami yang terdampar di luar negeri karena pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh negara-negara di mana mereka berada," ujar
Dia mengatakan pemerintah Malaysia berupaya membantu warganya yang telantar di luar negeri, khususnya di Indonesia. Dia mengandalkan bantuan Indonesia dengan prinsip hubungan bilateral kedua negara.
"Kami sepakat untuk berkolaborasi dalam melibatkan kedua negara sehingga kami dapat membantu warga kami yang telantar. Selain itu, kami juga memusatkan perhatian pada warga Malaysia dan Indonesia yang terlibat dalam kluster tabligh di kedua negara dan bagaimana kami dapat mengelola wabah dari kluster ini," imbuh dia.
Dia berharap kedua Kementerian Luar Negeri bekerja lebih erat bersama karena Malaysia dan Indonesia memiliki hubungan lama yang melampaui dari sekadar hubungan bilateral. "Saya yakin hubungan antara saya dan Retno ini akan berkembang untuk kemajuan negara dan rakyat kita," katanya, dikutip dari halaman Facebook-nya.
(mas)