Pandemi Corona Urungkan AS Latihan Perang Anti-Rusia 20.000 Tentara

Jum'at, 20 Maret 2020 - 08:20 WIB
Pandemi Corona Urungkan AS Latihan Perang Anti-Rusia 20.000 Tentara
Pandemi Corona Urungkan AS Latihan Perang Anti-Rusia 20.000 Tentara
A A A
WASHINGTON - Pandemi virus corona baru, COVID-19, membuat Amerika Serikat (AS) membatalkan pengerahan 20.000 tentaranya ke Polandia untuk latihan perang anti-Rusia. Latihan "Defender Europe 2020" sedianya digelar bulan ini dengan melibatkan negara-negara NATO.

"Pada 13 Maret, semua pengerahan personel dan peralatan dari Amerika Serikat ke Eropa telah berhenti," kata Komando Eropa AS (EUCOM) dalam siaran persnya. "Kesehatan, keselamatan, dan kesiapan militer, warga sipil, dan anggota keluarga kami adalah perhatian utama kami," lanjut Komando Eropa AS, seperti dikutip Sputnik, Jumat (20/3/2020).

Dalam siaran pers tersebut, berbagai latihan perang yang mencakup Dynamic Front, Joint Warfighting Assessment, Saber Strike dan Swift Response telah telah dibatalkan. Pasukan AS yang dikirim ke Eropa untuk ikut serta dalam latihan itu akan dibawa pulang. Namun, pasukan yang sudah dikerahkan ke Eropa masih akan tetap berpartisipasi dalam latihan militer lain dengan anggota NATO.

Sementara itu, Jerman telah mengumumkan pengunduran dirinya dari latihan perang Defender Europe 2020 karena pusat wabah COVID-19 kini berada di Eropa, yakni di Italia.

Pentagon khawatir tentang penyebaran lebih lanjut wabah tersebut ke Eropa, yang mana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyimpulkan Eropa saat ini sebagai episentrum pandemi COVID-19. Situasi ini membuat EUCOM hanya memiliki sedikit pilihan.

Bruce Gagnon, koordinator Global Network Against Weapons & Nuclear Power in Space yang juga kontributor Foreign Policy In Focus mengatakan kepada Radio Sputnik's Loud and Clear bahwa kekhawatiran Pentagon melingkari Rusia, bukan kesehatan prajurit dan keluarganya.

"Ini semua adalah bagian dari upaya AS untuk benar-benar mengelilingi Rusia, untuk mencoba membuat mereka membelanjakan lebih banyak uang untuk militer, mencoba menghancurkan ekonomi mereka, dan sebagainya," kata Gagnon.

Gagnon mencatat bahwa foto-foto yang dikeluarkan oleh Pentagon menunjukkan para pejabat militer AS tiba di Eropa dengan pesawat, berjabatan tangan dengan para pejabat tinggi, petinggi militer Amerika, dan petinggi Eropa-NATO.

"Bayangkan beberapa orang yang menularkan virus (dari) satu ke yang lain," katanya.

Komandan Angkatan Darat Eropa AS Letnan Jenderal Christopher Cavoli, serta beberapa anggota stafnya, telah dikarantina sendiri sejak awal bulan ini ketika mereka kemungkinan melakukan kontak dengan virus di markas Wiesbaden, Jerman.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4202 seconds (0.1#10.140)