Petaka Corona, PM Italia ke Rakyatnya: Gunakan Akal Sehatmu....

Jum'at, 20 Maret 2020 - 07:45 WIB
Petaka Corona, PM Italia...
Petaka Corona, PM Italia ke Rakyatnya: Gunakan Akal Sehatmu....
A A A
ROMA - Italia kini menjadi negara dengan korban tewas terbanyak di dunia akibat pandemi virus corona jenis baru, COVID-19 . Jumlah kematian di negara Eropa ini menyalib jumlah korban meninggal di China.

Data hingga pagi ini (20/3/2020) menunjukkan jumlah korban meninggal di Italia mencapai 3.405 orang, melebihi korban meninggal di China sebanyak 3.245 orang.

Badan Perlindungan Sipil Italia melaporkan jumlah kasus infeksi COVID-19 di negara itu mencapai 41.035 orang, termasuk 5.322 kasus baru, dengan 4.440 pasien disembuhkan. Di China, jumlah kasus infeksi sebanyak 80.928 orang, tanpa kasus baru, dengan 70.420 pasien disembuhkan. (Baca: Korban Meninggal di Italia akibat Virus Corona Melebihi China )

Dengan petaka COVID-19 yang parah, Italia kini bersiap-siap untuk perpanjangan lockdown yang bisa menyebabkan guncangan penderitaan ekonomi terbesar sejak Perang Dunia II.

Jumlah kasus baru COVID-19 di negara Eropa tersebut belum mencapai puncaknya meskipun upaya terbaik telah dilakukan pemerintah.

Banyak truk tentara mengirim peti mati berisi jasad para korban meninggal ke sebuah pemakaman di kota Bergamo, utara Italia. Kota itu kini menjadi jantung global pandemi global COVID-19.

Pemakaman berlangsung 30 menit tanpa dihadiri banyak pelayat untuk menghindari penularan melalui kerumunan.

Kantor berita Italia, ANSA, melaporkan kematian dua dokter lagi di sekitar kota Como, barat Bergamo, pada hari Kamis. Kematian dua dokter itu menjadikan jumlah tenaga medis yang meninggal menjadi 13 orang. (Baca juga: China Klaim Kasus Baru COVID-19 Impor dari Indonesia )

Perdana Menteri Giuseppe Conte yang meratapi pandemi virus corona baru ini dengan emosional mendesak rakyatnya untuk mematuhi pedoman lockdown untuk menghentikan penyebaran virus. "Gunakan akal sehatmu dan bertindaklah dengan sangat hati-hati," kata Conte kepada masyarakat Italia.

"Kami tidak meremehkan apa pun dan selalu bertindak berdasarkan skenario terburuk," katanya lagi.

Conte mendapat dukungan yang luar biasa dari orang-orang Italia atas kebijakan lockdown, meskipun lockdown yang berlangsung dianggap tidak seketat di Wuhan yang diberlakukan China.

Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan dalam harian La Repubblica menemukan bahwa 47 persen orang Italia melihat penutupan sebagian besar bisnis, seluruh sekolah dan lembaga publik sebagai langkah positif.

Sebanyak 47 persen lainnya memandang langkah itu sangat positif dan hanya empat persen yang menentang langkah itu.

Beberapa tindakan ketat oleh PM Conte, seperti penutupan semua toko kecuali toko kelontong dan apotek, dijadwalkan berakhir Rabu pekan depan.

Pemimpin Italia itu bersikeras bahwa perpanjangan semua tindakan pencegahan ini tidak bisa dihindari. Dia mengatakan tidak ada pembatasan baru yang dipertimbangkan tetapi dia memperingatkan; "Jika larangan kita tidak dipatuhi, kita harus bertindak."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7110 seconds (0.1#10.140)