COVID-19 Sudah Bunuh 8.943 Orang, Kematian di Italia Dekati China

Kamis, 19 Maret 2020 - 07:19 WIB
COVID-19 Sudah Bunuh 8.943 Orang, Kematian di Italia Dekati China
COVID-19 Sudah Bunuh 8.943 Orang, Kematian di Italia Dekati China
A A A
JAKARTA - Wabah virus corona jenis baru, COVID-19 , sudah menewaskan 8.943 orang di seluruh dunia hingga pagi ini (19/3/2020). Yang mengejutkan, jumlah kematian di Italia terus melonjak mendekati jumlah kematian di China.

Jumlah orang yang terinfeksi sebanyak 218.663 di 173 negara dengan 84.383 pasien disembuhkan.

Berikut data di 15 negara dengan korban meninggal terbanyak di dunia yang dikutip SINDOnews.com dari situs pelaporan online worldometers.info:

China: 3.237 orang
Italia: 2.978 orang
Iran: 1.135 orang
Spanyol: 638 orang
Prancis: 264 orang
Amerika Serikat: 150 orang
Inggris: 104 orang
Korea Selatan: 84 orang
Belanda: 58 orang
Swiss: 33 orang
Jepang: 29 orang
Jerman: 26 orang
Indonesia: 19 orang
Filipina: 17 orang
San Marino: 14 orang

Pemerintah Italia pada hari Rabu melaporkan 475 kematian baru akibat COVID-19, sehingga total korban meninggal sampai pagi ini sebanyak 2.978. Jumlah kasus infeksi di negara ini mencapai 35.713 orang dengan pasien yang berhasil disembuhkan sebanyak 4.025 orang.

Angka kematian di Italia itu mendekati jumlah kematian di China yang mencapai 3.237 dengan jumlah kasus 80.894 orang. Di negara Tirai Bambu ini sebanyak 69.614 pasien berhasil disembuhkan. (Baca: Susul AS, China Bakal Uji Vaksin COVID-19 pada Manusia )

Dengan angka kematian yang masih naik meskipun negara Mediterania ini memasuki minggu kedua di bawah lockdown ketat, para pejabat mendesak orang-orang Italia untuk memiliki iman dan untuk tetap kuat.

"Itu yang utama adalah, jangan menyerah," kata Kepala Lembaga Kesehatan Nasional Italia Silvio Brusaferro dalam konferensi pers yang disiarkan televisi secara nasional, seperti dikutip AFP.

"Ini akan memakan waktu beberapa hari sebelum kita melihat manfaat dari tindakan penahanan," ujar Brusaferro. "Kita harus mempertahankan langkah-langkah ini untuk melihat efeknya, dan terutama untuk melindungi yang paling rentan."

Lockdown yang ditetapkan secara nasional pada 12 Maret dengan penutupan sebagian besar bisnis Italia dan larangan pertemuan publik akan berakhir pada 25 Maret.

Namun penutupan sekolah dan langkah-langkah lain, seperti larangan kehadiran penggemar di acara-acara olahraga, dijadwalkan berjalan hingga 3 April.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6250 seconds (0.1#10.140)