Tren Narkoba Meningkat di Eropa, Pengguna Kokain di London Tertinggi

Sabtu, 14 Maret 2020 - 10:06 WIB
Tren Narkoba Meningkat...
Tren Narkoba Meningkat di Eropa, Pengguna Kokain di London Tertinggi
A A A
LONDON - Penyalahgunaan narkoba telah mengalami pertumbuhan yang signifikan di Eropa. Hampir sekitar 50 juta warga Benua Biru telah mengonsumsi substansi kimia yang merusak keseimbangan otak dan tubuh tersebut pada 2019.

Penemuan itu terungkap dalam penelitian terbaru Pusat Pengawasan Eropa untuk Narkoba dan Kecanduan Narkoba (EMCDDA) yang menganalisis sampel air sungai dan gorong-gorong dari 68 kota di23 negara Eropa. Mereka melacak empat jenis narkoba, yakni amfetamin, metamfetamin, kokain, dan ekstasi.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan penyalahgunaan keempat jenis narkoba tersebut di Eropa dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Lebih dari separuh kota yang diuji mengalami kenaikan jumlah residu ekstasi. Artinya, ekstasi tidak lagi menjadi narkoba yang hanya terbatas ditemukan di klub malam.

”Berdasarkan pengamatan kami, saat ini ekstasi lebih banyak dikonsumsi anak muda dalam berbagai kesempatan, terutama pada malam hari,” ungkap EMCDDA yang telah melakukan penelitian air limbah sejak 2011, dikutip BBC. Residu ekstasi tertinggi ditemukan di gorong-gorong Belgia, Jerman, dan Belanda.

Menurut EMCDDA, narkoba tidak seluruhnya diserap tubuh dan hilang begitu saja saat dikonsumsi, tapi sisa-sisanya akan dikeluarkan berbarengan dengan proses ekskresi. Dengan melakukan pengujian air limbah di gorong-gorong, ilmuwan EMCDAA dapat memperkirakan jumlah narkoba yang dipakai warga Eropa.

Studi air gorong-gorong sedang mengalami peningkatan di Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, para ilmuwan ingin memahami budaya konsumsi narkoba dalam jangka panjang dan dalam skala yang besar. Direktur EMCDDA Alexis Goosdee, mengatakan studi tersebut memberikan hasil yang bagus dan akurat.

”Analisis air limbah ini terbukti menjadi alat baru yang mapan dalam memantau penggunaan narkoba,” kata Goosdeel. ”Dengan data pola penggunaan narkoba yang nyaris real time, baik secara geografis maupun waktu, pendekatan ini menawarkan gambaran tentang adanya perubahan kebiasaan warga Eropa.”

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kokain masih menjadi jenis narkoba yang paling diminati di Eropa, terutama Eropa Barat dan Eropa Selatan seperti Belanda, Belgia, Spanyol, dan Inggris. Kota London, Inggris, bahkan secara konsisten berada di peringkat teratas sebagai pusat konsentrasi kokain tertinggi di Eropa, sementara Amsterdam menjadi pusat konsentrasi ganja.

EMCDDA menyatakan rata-rata pengguna narkoba di London dapat menghabiskan 737 miligram kokain dalam sepekan. Konsentrasinya biasanya mencapai puncak pada Jumat atau Sabtu sebelum menurun secara drastis pada Minggu dan Senin.

Sebaliknya, tingkat konsentrasi kokain di Antwerpen, Belgia dan Amsterdam, Belanda meningkat pada Minggu saja. Rasionya bahkan melampaui London. Hal ini menunjukkan warga Eropa lebih sering menggunakan narkoba selama hari libur akhir pekan dan mulai berhenti ketika akan memasuki hari kerja.

Penelitian EMCDDA sesuai dengan penelitian lembaga-lembaga lokal lainnya. Sejak 2014, Inggris telah dikenal sebagai pusat kokain di Benua Biru. (Muh Shamil)
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0755 seconds (0.1#10.140)