Geng di Papua Nugini Serang Desa, 10 Tewas Termasuk Anak-anak
A
A
A
PORT MORESBY - Sepuluh orang tewas, termasuk tiga anak-anak, setelah kelompok geng kriminal menyerang sebuah desa di Papua Nugini.
Pihak kepolisian setempat mengatakan geng kriminal menyerang sebuah desa di dekat Porgera di provinsi Enga. Aksi penyerangan itu dilakukan untuk mencari anggota kelompok pesaing mereka.
Pihak kepolisian saat ini berusaha untuk menangkap para pelaku yang melarikan diri dari tempat kejadian setelah polisi tiba.
"Karena ini adalah jenis perang gerilya, mereka mundur kembali ke hutan, jadi mereka berada di pegunungan," kata Kepala Inspektur Polisi Luvi Florian.
"Kami saat ini bekerja sepanjang waktu dengan informasi yang kami punya untuk mencoba dan menangkap orang-orang bersenjata itu," imbuhnya seperti disitir dari kantor berita Australia, ABC, Kamis (12/3/2020).
Florian mengatakan ketiga anak yang tewas dalam serangan itu berusia antara lima dan enam tahun.
Florian mengatakan diyakini pembunuhan itu terkait dengan pembantaian tahun lalu, di mana lebih dari selusin wanita dan anak-anak terbunuh. (Baca: Wanita Hamil dan Anak-anak Jadi Korban Perang Suku di Papua Nugini )
Ada juga kekhawatiran tiga misionaris Advent Hari Ketujuh mungkin telah terbunuh di daerah yang sama awal bulan ini, dan polisi mengawasi potensi serangan balasan.
"Kami siap untuk menekan kekerasan lebih lanjut," kata Florian.
Sementara itu seorang pemimpin masyarakat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan mengatakan kepada ABC bahwa orang-orang bersenjata menyergap para korban dengan alasan tradisi berburu.
Pihak kepolisian setempat mengatakan geng kriminal menyerang sebuah desa di dekat Porgera di provinsi Enga. Aksi penyerangan itu dilakukan untuk mencari anggota kelompok pesaing mereka.
Pihak kepolisian saat ini berusaha untuk menangkap para pelaku yang melarikan diri dari tempat kejadian setelah polisi tiba.
"Karena ini adalah jenis perang gerilya, mereka mundur kembali ke hutan, jadi mereka berada di pegunungan," kata Kepala Inspektur Polisi Luvi Florian.
"Kami saat ini bekerja sepanjang waktu dengan informasi yang kami punya untuk mencoba dan menangkap orang-orang bersenjata itu," imbuhnya seperti disitir dari kantor berita Australia, ABC, Kamis (12/3/2020).
Florian mengatakan ketiga anak yang tewas dalam serangan itu berusia antara lima dan enam tahun.
Florian mengatakan diyakini pembunuhan itu terkait dengan pembantaian tahun lalu, di mana lebih dari selusin wanita dan anak-anak terbunuh. (Baca: Wanita Hamil dan Anak-anak Jadi Korban Perang Suku di Papua Nugini )
Ada juga kekhawatiran tiga misionaris Advent Hari Ketujuh mungkin telah terbunuh di daerah yang sama awal bulan ini, dan polisi mengawasi potensi serangan balasan.
"Kami siap untuk menekan kekerasan lebih lanjut," kata Florian.
Sementara itu seorang pemimpin masyarakat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan mengatakan kepada ABC bahwa orang-orang bersenjata menyergap para korban dengan alasan tradisi berburu.
(ian)