Tak Dapat Dukungan Donatur Besar, Sanders Dinilai Sulit Saingi Biden
A
A
A
WASHINGTON - Bernie Sanders, yang di awal masa kampanye menjadi favorit, kini dinilai akan sulit untuk mengalahkan Joe Biden dalam pemilihan Calon Presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat. Alasannya, mayoritas donatur besar berdiri di belakang Biden.
Super Tuesday menjadi salah satu contoh kuat sulitnya Sanders mengalahkan Biden. Di mana, Biden memenangkan sembilan negara bagian, sedangkan Bernie Sanders unggul di California dalam pertarungan terbesar dalam pemilu pendahuluan Partai Demokrat itu.
Super Tuesday menjadi salah satu ukuran penting bagi para capres dari Demokrat untuk menuju Gedung Putih. Warga AS di 14 negara bagian memberikan suaranya untuk capres yang akan melawan Presiden AS, Donald Trump pada pemilu 3 November mendatang.
Profesor Politik Emeritus Universitas Negeri California, Beau Grosscup, mengatakan, Biden yang awalnya terseok-seok, bisa bangkit karena disebabkan oleh konsolidasi yang didorong oleh Komite Nasional Demokratik (DNC).
"Serangan balik DNC terhadap Sanders sedang berjalan penuh, karena sikap mundur terkoordinasi oleh tiga kandidat yang didukung DNC sebelum Super Tuesday dan anggota Kongres, Jim Clyburn mendukung Biden, memungkinkan Biden untuk menyapu Selatan dan memenangkan Texas dan Minnesota," ucap Grosscup seperti dilansir Sputnik.
Dia menuturkan, mantan Presiden Barack Obama dan Pemimpin Mayoritas Senat, Harry Reid juga bekerja keras di belakang layar untuk mengayunkan dukungan kuat di belakang Biden.
"Tambahkan mundurnya Michael Bloomberg dan jalannya sangat jelas bagi DNC untuk menggunakan sumber daya organisasinya dan untuk mengunci donor besar yang awalnya enggan mendanai kampanye Biden," ungkapnya.
Kandiat capres AS harus mendapatkan suara dari 1.991 delegasi atau mayoritas dari total. Jika tidak ada yang mencapai angka tersebut, maka nominasi diputuskan oleh 775 delegasi super selama apa yang disebut konvensi "perantara". Delegasi super, atau delegasi yang tidak dijaminkan, tidak terikat oleh hasil pemilihan primer dan bebas untuk mendukung kandidat yang mereka inginkan.
Kemenangan dalam Super Tuesday membuat Biden saat ini menyalip dengan jumlah 566 delegasi, di mana Sanders mendapatkan 501 suara.
Grosscup menunjukkan bahwa meskipun Sanders masih mempertahankan kekuatan di negara bagian yang tersisa, DNC sekarang hanya memiliki satu kandidat untuk mundur dan karenanya akan jauh lebih mudah untuk menghindari konvensi yang diperantarai di Milwaukee pada bulan Juli.
"Jika perlu mereka masih memiliki 'proses' delegasi super untuk mengungguli Sanders jika dia tidak bisa mendapatkan mayoritas delegasi masuk ke konvensi yang bahkan lebih mungkin terjadi dengan lonjakan Biden", kata Grosscup.
Profesor Politik Universitas Pittsburgh, Michael Brenner setuju bahwa peluang Sanders untuk bisa melaju menjadi capres AS dari Partai Demokrat untuk menantang Trump menjadi semakin sulit.
"Sanders berlari melawan tiga rintangan, kompleks ekonomi Republik, elit Partai Demokrat hanya tertarik untuk mempertahankan posisi kekuasaan mereka sendiri dan para elit liberal yang memanjakan diri sendiri yang menyerang suatu sikap tetapi cukup puas untuk membiarkan hal-hal tidak banyak berubah," kata Brenner menyimpulkan.
Super Tuesday menjadi salah satu contoh kuat sulitnya Sanders mengalahkan Biden. Di mana, Biden memenangkan sembilan negara bagian, sedangkan Bernie Sanders unggul di California dalam pertarungan terbesar dalam pemilu pendahuluan Partai Demokrat itu.
Super Tuesday menjadi salah satu ukuran penting bagi para capres dari Demokrat untuk menuju Gedung Putih. Warga AS di 14 negara bagian memberikan suaranya untuk capres yang akan melawan Presiden AS, Donald Trump pada pemilu 3 November mendatang.
Profesor Politik Emeritus Universitas Negeri California, Beau Grosscup, mengatakan, Biden yang awalnya terseok-seok, bisa bangkit karena disebabkan oleh konsolidasi yang didorong oleh Komite Nasional Demokratik (DNC).
"Serangan balik DNC terhadap Sanders sedang berjalan penuh, karena sikap mundur terkoordinasi oleh tiga kandidat yang didukung DNC sebelum Super Tuesday dan anggota Kongres, Jim Clyburn mendukung Biden, memungkinkan Biden untuk menyapu Selatan dan memenangkan Texas dan Minnesota," ucap Grosscup seperti dilansir Sputnik.
Dia menuturkan, mantan Presiden Barack Obama dan Pemimpin Mayoritas Senat, Harry Reid juga bekerja keras di belakang layar untuk mengayunkan dukungan kuat di belakang Biden.
"Tambahkan mundurnya Michael Bloomberg dan jalannya sangat jelas bagi DNC untuk menggunakan sumber daya organisasinya dan untuk mengunci donor besar yang awalnya enggan mendanai kampanye Biden," ungkapnya.
Kandiat capres AS harus mendapatkan suara dari 1.991 delegasi atau mayoritas dari total. Jika tidak ada yang mencapai angka tersebut, maka nominasi diputuskan oleh 775 delegasi super selama apa yang disebut konvensi "perantara". Delegasi super, atau delegasi yang tidak dijaminkan, tidak terikat oleh hasil pemilihan primer dan bebas untuk mendukung kandidat yang mereka inginkan.
Kemenangan dalam Super Tuesday membuat Biden saat ini menyalip dengan jumlah 566 delegasi, di mana Sanders mendapatkan 501 suara.
Grosscup menunjukkan bahwa meskipun Sanders masih mempertahankan kekuatan di negara bagian yang tersisa, DNC sekarang hanya memiliki satu kandidat untuk mundur dan karenanya akan jauh lebih mudah untuk menghindari konvensi yang diperantarai di Milwaukee pada bulan Juli.
"Jika perlu mereka masih memiliki 'proses' delegasi super untuk mengungguli Sanders jika dia tidak bisa mendapatkan mayoritas delegasi masuk ke konvensi yang bahkan lebih mungkin terjadi dengan lonjakan Biden", kata Grosscup.
Profesor Politik Universitas Pittsburgh, Michael Brenner setuju bahwa peluang Sanders untuk bisa melaju menjadi capres AS dari Partai Demokrat untuk menantang Trump menjadi semakin sulit.
"Sanders berlari melawan tiga rintangan, kompleks ekonomi Republik, elit Partai Demokrat hanya tertarik untuk mempertahankan posisi kekuasaan mereka sendiri dan para elit liberal yang memanjakan diri sendiri yang menyerang suatu sikap tetapi cukup puas untuk membiarkan hal-hal tidak banyak berubah," kata Brenner menyimpulkan.
(esn)