Pria Iran Diduga Korban Corona Jatuh di Jalanan, RS Tolak Kirim Ambulans

Sabtu, 07 Maret 2020 - 08:20 WIB
Pria Iran Diduga Korban Corona Jatuh di Jalanan, RS Tolak Kirim Ambulans
Pria Iran Diduga Korban Corona Jatuh di Jalanan, RS Tolak Kirim Ambulans
A A A
TEHERAN - Seorang pria di Iran yang diduga terinfeksi virus Corona baru, Covid-19 , terbaring tak berdaya di jalananan. Tak ada yang memberikan bantuan medis untuknya.

Kondisi pria itu direkam seseorang dalam sebuah video dan dipublikasikan media setempat, Iran News Wire melalui akun Twitter-nya.

"Suara (di video) mengatakan pria, yang dicurigai (terinfeksi) Covid-19, telah jatuh beberapa kali dan memukul kepalanya, tetapi meskipun beberapa panggilan oleh penduduk setempat yang bingung, rumah sakit mengatakan mereka tidak memiliki ambulans. Pada akhirnya, seorang pria lain membawanya ke rumah sakit dengan mobilnya sendiri," tulis Iran News Wire dalam keterangan video yang diunggahnya hari Jumat (6/3/2020).

Virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China, itu telah menewaskan lebih dari 3.400 orang dan muncul di lebih dari 90 negara, termasuk Amerika Serikat dan bahkan menembus aula Vatikan. (Baca juga: Ini Alasan Iran Menumpuk Banyak Mayat Korban Virus Corona )

Wabah penyakit ini juga telah memaksa masjid-masjid di Iran dan sekitarnya untuk membatalkan salat Jumat. Covid-19 juga menyebabkan situs kelahiran Yesus di Betlehem ditutup dan membatalkan rencana Jepang untuk parade obor Olimpiade.

WHO mendesak semua negara untuk menjadikan wabah Covid-19 sebagai prioritas utama mereka. Badan di bawah PBB itu memantau rencana aksi nasional Iran untuk memerangi wabah Covid-19 setelah tindakan awal yang lambat.

"Kita semua bersama-sama. Kita semua memiliki peran untuk dimainkan," kata kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Dia mendesak lebih banyak kerja sama global dari dunia bisnis dan solidaritas dengan yang komunitas termiskin.

Lebih dari 4.990 kasus infeksi Covid-19 telah dikonfirmasi di Timur Tengah. Iran dan Italia memiliki angka kematian tertinggi di dunia di luar China.

Pemerintah Iran memperingatkan bahwa mereka mungkin menggunakan "kekuatan" untuk membatasi perjalanan antarkota dan mengumumkan virus Corona baru telah menewaskan 124 orang di tengah 4.747 kasus yang dikonfirmasi di Republik Islam Iran.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Kianoush Jahanpour mengakui virus itu sekarang ada di 31 provinsi di Iran. Pemerintah pada hari Kamis mengumumkan akan menempatkan pos pemeriksaan di berbagai tempat untuk membatasi perjalanan antarkota-kota besar, dengan harapan dapat membendung penyebaran virus.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5806 seconds (0.1#10.140)