Italia Kunci 10 Kota setelah Virus Corona Membunuh 1 Orang
A
A
A
ROMA - Pemerintah Italia "mengunci" sepuluh kota setelah wabah virus Corona baru, Covid-19, menewaskan satu orang. Jumlah kasus atau orang yang terinfeksi di negara itu melonjak menjadi 21 orang setelah ada tambahan 17 kasus baru.
Belasan kasus baru Covid-19 dikonfirmasi pada hari Jumat di wilayah Lombardy utara.
Otoritas kesehatan setempat telah memberlakukan pembatasan terhadap sekitar 50.000 orang di 10 kota yang dinyatakan "dikunci". Mereka diminta untuk tinggal di rumah dan menghindari tempat-tempat umum, termasuk sekolah, bar, pertemuan gereja dan acara olahraga.
Lima dokter termasuk di antara pasien baru, dan merupakan kasus pertama penularan virus antar-manusia di Italia. Tak satu pun dari mereka diyakini melakukan perjalanan ke China, tempat penyakit itu pertama kali muncul.
Seorang pria berusia 78 tahun dari kota Padua menjadi orang Italia pertama yang meninggal pada hari Jumat akibat Covid-19. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Roberto Speranza.
Pasien lain dari daerah yang sama juga dinyatakan positif. Luca Zaia, pemimpin wilayah Veneto—yang meliputi Padua—mengatakan "cincin sanitasi" akan didirikan di sekitar kota untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut.
Pembatasan pertama kali diberlakukan di kota Codogno yang populasinya sekitar 15.000 jiwa. Kota itu dinyatakan "dikunci" setelah tiga orang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona bar.
Sementara itu, pihak berwenang di Casalpusterlengo telah menempatkan tanda elektronik di luar balai kota yang berbunyi; "Virus Corona: populasi diminta untuk tetap berada di dalam rumah sebagai tindakan pencegahan."
Sekitar 200 orang di seluruh Italia telah ditempatkan di karantina, sementara 60 pekerja dari fasilitas Unilever di Lodi menjalani tes untuk patogen setelah seorang karyawan berusia 38 tahun jatuh sakit. Dia sekarang dalam kondisi serius.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, seperti dikutip Russia Today, menekankan bahwa pemerintah bekerja pada "tingkat pencegahan yang sangat tinggi," dan memastikan semuanya masih terkendali.
Jumlah korban meninggal secara global akibat wabah Covid-19, sudah mencapai 2.360 orang hingga pagi ini (22/2/2020).
Di daratan China sudah terjadi 2.345 kematian termasuk 109 kematian terbaru. Selain satu kematian di Italia, ada dua kematian yang dilaporkan di Korea Selatan termasuk 1 kematian terbaru. Sedangkan di Iran ada 4 kematian termasuk 2 kematian terbaru.
Data yang diolah SINDOnews.com dari situs pelaporan online worldometers.info, jumlah kasus atau orang yang terinfeksi secara global hari ini mencapai 77.672. Dari jumlah itu, kasus terbanyak terjadi di China yakni 76.287.
Belasan kasus baru Covid-19 dikonfirmasi pada hari Jumat di wilayah Lombardy utara.
Otoritas kesehatan setempat telah memberlakukan pembatasan terhadap sekitar 50.000 orang di 10 kota yang dinyatakan "dikunci". Mereka diminta untuk tinggal di rumah dan menghindari tempat-tempat umum, termasuk sekolah, bar, pertemuan gereja dan acara olahraga.
Lima dokter termasuk di antara pasien baru, dan merupakan kasus pertama penularan virus antar-manusia di Italia. Tak satu pun dari mereka diyakini melakukan perjalanan ke China, tempat penyakit itu pertama kali muncul.
Seorang pria berusia 78 tahun dari kota Padua menjadi orang Italia pertama yang meninggal pada hari Jumat akibat Covid-19. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Roberto Speranza.
Pasien lain dari daerah yang sama juga dinyatakan positif. Luca Zaia, pemimpin wilayah Veneto—yang meliputi Padua—mengatakan "cincin sanitasi" akan didirikan di sekitar kota untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut.
Pembatasan pertama kali diberlakukan di kota Codogno yang populasinya sekitar 15.000 jiwa. Kota itu dinyatakan "dikunci" setelah tiga orang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona bar.
Sementara itu, pihak berwenang di Casalpusterlengo telah menempatkan tanda elektronik di luar balai kota yang berbunyi; "Virus Corona: populasi diminta untuk tetap berada di dalam rumah sebagai tindakan pencegahan."
Sekitar 200 orang di seluruh Italia telah ditempatkan di karantina, sementara 60 pekerja dari fasilitas Unilever di Lodi menjalani tes untuk patogen setelah seorang karyawan berusia 38 tahun jatuh sakit. Dia sekarang dalam kondisi serius.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, seperti dikutip Russia Today, menekankan bahwa pemerintah bekerja pada "tingkat pencegahan yang sangat tinggi," dan memastikan semuanya masih terkendali.
Jumlah korban meninggal secara global akibat wabah Covid-19, sudah mencapai 2.360 orang hingga pagi ini (22/2/2020).
Di daratan China sudah terjadi 2.345 kematian termasuk 109 kematian terbaru. Selain satu kematian di Italia, ada dua kematian yang dilaporkan di Korea Selatan termasuk 1 kematian terbaru. Sedangkan di Iran ada 4 kematian termasuk 2 kematian terbaru.
Data yang diolah SINDOnews.com dari situs pelaporan online worldometers.info, jumlah kasus atau orang yang terinfeksi secara global hari ini mencapai 77.672. Dari jumlah itu, kasus terbanyak terjadi di China yakni 76.287.
(mas)